noraprima0505's Reading List
2 stories
Alexio Derald(Possessive Husband) by Duskcarys
Duskcarys
  • WpView
    Reads 1,168,458
  • WpVote
    Votes 6,643
  • WpPart
    Parts 9
"Jangan pernah ada lelaki lain diantara aku sama kamu kecuali Ayah, kakak dan anak kita nanti." Ucapnya yang membuatku tak habis pikir. "Aku ngerti," pasrahku. [Move to Dreame] ••• Setelah menikah Ara berharap bahkan sudah berpikiran bahwa Alex tidak akan menjadi seorang pencemburu yang berlebihan, tapi ternyata ia salah. Salah besar. "Alex kamu gak perlu cemburu, karena kamu itu suami aku." Alex menatap tajam ke arahku, "justru karena kamu istri aku, aku punya hak penuh untuk cemburu dan melarangmu." Ucapnya dengan memegang kedua bahuku. "Aku emang istri kamu, tapi selain itu aku juga makhluk hidup Lex... Makhluk sosial, i need my life..." sahutku menatap manik mata indah milik suamiku. "Kehidupan kamu itu aku, begitupun sebaliknya. I Love You..." ucap Alex dan berlalu begitu saja meninggalkanku dengan kekesalan yang belum tersalurkan. ••• "Dia istriku, seseorang yang menyempurnakan kisah cintaku." ~Alexio. "Dia suamiku, seseorang yang mampu mempersempit ruang, waktu dan bahkan mengatur seperti apa jalan hidupku, karena dia suamiku..." ~Arana.
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,390,195
  • WpVote
    Votes 1,665,980
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.