Perceraian. Kata itu seolah tamparan paling sakit yang ia terima dari kedua orang tuanya. Papanya menikah lagi dan mamanya pergi entah ke mana. Erica Messa Brijaya memilih kabur dari rumah. Mencari pekerjaan demi kelangsungan hidupnya. Tapi entah mengapa, dari semua kejadian yang ia lalui, selalu saja mempertemukannya dengan seorang pria yang ia ajak kenalan 10 tahun lalu ketika dirinya berusia 16 tahun. Pria yang ia tahu adalah kakak laki-laki teman dekatnya, pria yang dulu tidak pernah membalas senyum lebarnya, dan pria yang malas berbicara dan nampak menyebalkan. Tapi pria itu selalu datang menolongnya, memberi dirinya tempat berteduh, dan menjadi sosok yang memenuhi benaknya. Ah, dia tidak boleh jatuh cinta pada pria itu! Itu terlalu mustahil, dia terlalu kekanakan untuk pria berusia 32 tahun tersebut. "Kamu tidak boleh menatap saya seperti itu. Anggap saya sama seperti sebelumnya, Erica." . . . Seine Augen sind hellbraun. Ihre Augen sind schwarz. Er ist hilfsbereit. Sie läuft oft weg. ................................................................................................... Start: 15 juni 2025 End: 21 juli 2025

Semakin dewasa, kita bukan dihadapkan lagi pada pilihan yang kita suka. Tapi pada kenyataan yang terpaksa harus diterima.

Terluka membuat seseorang pergi. Namun, tidak semua luka mengajarkan cara untuk melupakan. Mungkin itu pula yang dialami Farra Klyetra Januar. Sebagai penerus perusahaan penerbangan Erlangga Airlines, ia harus hidup dalam aturan sang Mama. Sampai suatu ketika Farra memutuskan pergi ke London setelah cintanya ditolak dan direndahkan oleh Gavin Mahardika Wirawan. Farra sadar kalau tidak semua hal bisa dimiliki termasuk perasaan seseorang yang bahkan tidak pernah menaruh cinta padanya. Sembilan tahun berlalu Farra kembali ke Indonesia. Menjadi residen di Rumah Sakit Yusoo berkat bantuan Eyang Ti. Kendati begitu cobaan hidupnya malah semakin banyak. Jadwal residen yang sibuk terbentur dengan restu mamanya untuk menjadi dokter. Sialnya dia malah bekerja bersama Gavin. Mantan crushnya itu adalah dokter senior yang sering memimpin operasi. Bagaimana cara Farra bertahan untuk menjadi dokter di saat perasaannya pada Gavin masih ada? Cerita banyak memuat adegan operasi pasien, penjelasan istilah medis ada di akhir bab. Have fun! 🥇#Bertepuksebelahtangan 🥇#doctors 🥇#Ending 🥇#erlangga 🥇#profesi 🥇#patahhati 🥇#kedokteran 🥇#Rumahsakit Baca aja dulu buat tahu bab selanjutnya kenapa. KARYA MURNI KARANGAN PENULIS, BERANI PLAGIAT? BERANI DI SANTET SAMPAI KIAMAT!‼️

Seorang wanita yang menganggap dunia adalah melodi yang belum selesai, terjebak dalam kehidupan yang jauh dari harmoninya. Dikenal dengan kelembutan hati dan cintanya pada seni, ia hidup dalam bayang-bayang janji yang tak pernah ditepati. Ketika takdir mengarahkan langkahnya ke seorang pria yang jauh lebih tertutup daripada yang dibayangkannya, ia berharap pernikahannya akan menjadi pelabuhan yang penuh kedamaian. Namun, harapan itu perlahan terkikis. Dua tahun berlalu tanpa perubahan, pernikahan mereka tetap hampa meski dia terus berjuang membuka pintu hati yang tertutup rapat. Ketika kenyataan pahit muncul, ia menyadari bahwa semua usahanya sia-sia. Pria itu telah menemukan tempat lain untuk hatinya, seorang wanita yang pernah menjadi bagian dari janji yang tak pernah terlaksana. Ketika sebuah kabar mengguncang, dan kehidupan baru tumbuh di dalam dirinya, ia dihadapkan pada pilihan yang tak terelakkan. Keinginan untuk memperjuangkan cinta yang telah lama hilang atau memilih untuk mundur dan memulai babak baru. Dalam sembilan bulan yang penuh harapan dan keraguan, ia bertekad untuk bertahan, berjuang meskipun dunia tampak menolaknya.

Ia tak pernah meminta hidup yang sunyi. Namun sejak kecil, ia diajari bahwa diam adalah satu-satunya cara untuk bertahan. Seorang perempuan dinikahkan oleh ayahnya dengan anak angkat yang tak pernah merasa memiliki siapa pun. Pernikahan mereka bukan tentang cinta, melainkan tentang kewajiban, dendam, dan luka yang diwariskan tanpa permisi. Laki-laki itu tak pernah mencintainya. Bahkan, tak pernah mencoba. Yang ia lihat hanyalah sosok yang mewakili masa lalu yang ingin ia lupakan, bayangan dari keluarga yang membuatnya merasa asing seumur hidup. Malam-malam perempuan itu dipenuhi dingin. Bukan hanya dari tubuh yang menjauh, tapi dari kemarahan yang tak ia pahami. Namun dalam sunyi yang dipaksakan, ia tetap bertahan. Mencoba belajar mencintai dalam diam. Menanti entah untuk disembuhkan, atau perlahan dilenyapkan. Kisah sunyi tentang hati yang tak pernah dipilih, dan luka yang terlalu dalam untuk disuarakan.

Ketika dua naga api berbenturan dalam satu kandang dunia yang penuh kekuasaan dan dikendalikan oleh ego, mereka berdiri sebagai dua kutub yang seharusnya saling meniadakan. Mereka dipaksa bekerja dalam satu proyek, satu kota, satu mimpi. Tapi tidak ada yang utuh dalam ruang tempat hasrat tumbuh dari benci. Tidak ada yang murni saat suara perintah terdengar seperti rayuan, dan ketegangan menjadi candu yang mereka telan perlahan tanpa sadar, atau justru sengaja. Di antara perdebatan, ciuman yang tak sengaja terlalu lama, dan godaan yang selalu berada satu detik terlalu dekat, mereka mulai tenggelam. Bukan dalam cinta, tapi dalam kekacauan yang menginginkan lebih. Lebih dari sekadar tubuh. Benci dan cinta, dua hal kompleks yang bersinggungan dalam keterdiaman. Sebab dalam diam, suara paling keras justru bergelora, dan dalam kebencian, hasrat menemukan gema terindahnya. Echoes of Silence - cinta tak pernah seangkuh ini.

Ares Patarai hidup dari membongkar aib manusia. Di usianya yang ke-29, dia telah melihat terlalu banyak kebusukan: uang haram, pemalsuan, tubuh-tubuh yang dijual untuk kekuasaan, dan dia tak pernah tertarik pada siapa pun, kecuali tubuh mereka. Hingga dia bertemu Salwa. Gadis cerewet, polos, terlalu mudah penasaran dan terlalu mudah membuat Ares ingin menekuknya di atas meja, hanya untuk membungkam semua pertanyaan bodohnya. Dia tidak tahu siapa Salwa sebenarnya. Hanya satu nama dari warisan seorang kriminal, satu jejak dalam kasus yang harus ia selesaikan. Tapi rasa ingin tahu Ares tumbuh menjadi obsesi. Sentuhan Salwa seperti racun manis yang bikin mabuk, bikin lupa dunia. Salwa tak pernah tahu kalau pria itu mengawasinya. Kalau setiap ciuman, sentuhan, dan bisikan di malam hari adalah bagian dari rencana yang lebih gelap. Tapi bahkan Ares tak bisa mengontrol gairahnya. Bagi Ares ini bukan cinta pertama yang manis. Tapi, Ares ingin mengikat wanita itu dengan tubuh, dengan dosa, dengan seluruh kebusukannya, dan tentang wanita yang perlahan mulai menikmati dibinasakan.

Mereka tak saling jatuh cinta. Mereka saling jatuh ke dalam kekacauan, ke dalam ketertarikan yang terlalu cepat, terlalu dalam, dan terlalu sulit dijelaskan. Semua bermula di malam yang tak direncanakan. Satu bar, satu mobil, dan dua orang asing yang sama-sama tidak beres tapi juga terlalu pas. Tidak ada janji, tidak ada harapan. Tapi, ada satu hal yang tertinggal bernama rasa. Sesuatu yang rusak tak sadar berubah karena pelukan yang terlalu lama, kata-kata yang terlalu jujur, dan godaan yang selalu datang di waktu paling salah. Terasa lucu, pedas, dan diam-diam menggoda, ini cerita tentang keberanian buat membuka luka dan membuka diri. Bahkan ketika dunia bilang, "Jangan jatuh hati." Karena cinta tidak selalu hadir bersama lampu temaram dan musik lembut, dalam guratan kata ini, cinta datang dengan kaus kusut, keringat dingin, dan tatapan yang bilang, "Gue gak mau siapa-siapa lagi, cuma lo."

//Trigger Warning: toxic relationship, possessiveness, overprotective behavior, psychological trauma, emotional manipulation. //Tropes: Enemies to lovers, forced proximity, possessive obsessive male, dominant x bratty. Yonna gak percaya cinta. Apalagi kalau datang dari mulut pria yang bisa ngebongkar seluruh identitas palsunya dalam sekali klik. Tapi malam itu, dia nyaris mati dan pria yang narik dia dari neraka itu adalah Elio si investigator keuangan. Dingin. Dominan. Berbahaya. Sayangnya, persis tipe yang bikin Yonna lupa gimana caranya jaga jarak. Saat masa lalu mulai memburu, dan kasus pencucian uang berubah jadi arena penuh tipu-tipu dan darah, satu-satunya tempat aman justru di balik pelukan pria yang bisa bikin dia hancur lebih cepat dari siapa pun. Mereka gak harus jatuh cinta. Tapi tubuh mereka udah lebih dulu menyerah. Soal rasa? Ya, itu datang belakangan. Dengan brutal.