devan_a's Reading List
4 stories
This Is Why I Need You by Briankhrisna
This Is Why I Need You
Briankhrisna
  • Reads 485,661
  • Votes 16,463
  • Parts 11
Cerita tentang cowok yang tinggal di kostan cewek. Dibaca kalau kalian lagi nggak ada kerjaan aja. Cerita ini cocok untuk semua umur. Remaja, Dewasa, Anak SMA, bahkan baik juga untuk pertumbuhan janin. Dari sini, kalian akan belajar beberapa hal penting mengenai sisi lain dunia perkuliahan dan anak-anak kost yang mungkin tidak pernah kalian tau sebelumnya. Hanya karena kalian tidak pernah lihat, bukan berarti hal itu tidak ada. Monggo~ Selamat mendirikan tenda di sini. Akhir kata, Wabillahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalamualaikum *qomat*
K U D A S A I by Briankhrisna
K U D A S A I
Briankhrisna
  • Reads 417,626
  • Votes 18,768
  • Parts 10
Kayaknya, lama kelamaan kalau kalau hidup begini terus umur gue bisa ngurangin 3 jam tiap harinya deh. Coba aja lo bayangin? Gimana rasanya dipaksa hidup satu atap sama mahluk yang gue rasa kalau dibandingin sama roh halus juga masih lebih indah roh halus. Hadeeeeeeh... Kadang gue pengen deh balik ke setahun kemarin, ketemu gue yang lama, terus gue ngomong di depan jidat gue sendiri, "ELO ITU KALAU NGAMBIL KEPUTUSAN TUH DIPIKIR MATENG-MATENG DULU AELAH ITU KEPALA DI-USG COBA ISINYA OTAK APA ACAR?!?! LEMBEK BENER!"
Morsel by asmisani
Morsel
asmisani
  • Reads 3,283
  • Votes 140
  • Parts 4
"Ada bagian kecil yang selalu kamu lupa. Kamu mudah menyepelekan sesuatu hingga ternyata hal kecil itu bisa membuat kamu kehilangan segalanya." Ia berlalu, membuatku terpaku. Sore itu, tak ia habiskan sepotong roti kesukaannya. Ia biarkan potongan itu terlantar di piring dan siap dibuang, bersamaku yang tak pernah siap kehilangan. Morsel adalah serpihan terkecil dari kisah-kisah manusia meliputi mimpi, persahabatan, cinta, dan rasa bersalah.
Aksara Waktu ; Mengabadikan Senyum, Tawa Dan Luka by devan_a
Aksara Waktu ; Mengabadikan Senyum, Tawa Dan Luka
devan_a
  • Reads 48
  • Votes 2
  • Parts 7
Sedikit aksara yang mewakili sebuah perasaan. . . . Tak ada yang lebih berharga selain pertemuan. Tak ada yang lebih bahagia selain menggenggammu. Tak ada satupun kata yang mampu mewakili rinduku padamu. Dan tak pernah ada yang menyakitiku seperti mu. Ku abadikan perjalananku yang sempat merangkak maju. Ku abadikan pula langkah yang sempat terjatuh. Tak lupa pula ku abadikan ketika kau membantuku untuk terus maju. Biarkan kutuliskan perjalanan waktuku, dalam Aksara Waktu.