Karyanya saya🦁
2 stories
Dear, Senja by Dandelions_s
Dandelions_s
  • WpView
    Reads 426
  • WpVote
    Votes 60
  • WpPart
    Parts 9
Namaku Senja Kirana. Tetapi, hidupku tak seindah namaku. Hidupku penuh dengan kegelapan. Tuhan telah mengambil cahaya berharga dalam hidupku. Bahkan, Tuhan juga mengambil orang-orang terkasihku. Hidupku menyedihkan, rapuh dan juga menyakitkan. Semua orang menganggap aku adalah sebuah beban. Keluarga orang tuaku membenciku, dan aku tidak tau alasan apa dibalik rasa benci itu. Aku menganggap dunia ini tidak adil, dari berjuta-juta manusia yang menduduki bumi, mengapa harus aku yang memiliki takdir semenyedihkan ini? "Tuhan, apa aku boleh menyerah dengan keadaan?" "Ini terlalu menyakitkan. Aku terlalu rapuh untuk melewatinya sendirian." "Aku takut kesendirian, aku takut akan kegelapan."-Senja Kirana. Namun, semuanya berubah ketika dia datang. Dia sang pembawa setitik cahaya itu. Menerangi hidupku yang gelap gulita. Sosok yang tidak pernah aku lihat bagaimana parasnya. Namun membuat aku percaya, bahwa kebahagiaan itu tak sepenuhnya hilang dari hidupku. "Senja, izinkan aku untuk menjadi matamu." "Menjadi rumah untukmu pulang." "Dan, menjadi penerang dalam kegelapan hidupmu."-Ganendra Gevariel Rahardian. NOTE ⛔ Cerita ini banyak mengandung unsur kekerasan fisik. Mungkin jika teman-teman tidak berkenan untuk membaca cerita tentang kekerasan bisa undur diri. Sekian, terima kasih 🙏
DANIA (END) by Dandelions_s
Dandelions_s
  • WpView
    Reads 45,301
  • WpVote
    Votes 5,131
  • WpPart
    Parts 108
"Kita udah 4 menit di sini. Dan lo nggak ngomong apa-apa?! Sebenarnya mau lo apa?!" Cowok berperawakan tinggi dengan siluet elang itu tak lagi dapat menahan amarahnya. Rahangnya mengeras, matanya menatap tajam gadis bodoh yang ada di depannya saat ini. Sungguh demi apapun, dia tidak menyangka jika gadis yang notabennya siswi baru berani menarik tangannya dan membawa ke tengah lapangan. Kini mereka berdua bukan hanya menjadi bahan tontonan anak satu sekolah, namun juga perbincangan hangat bagaimana dengan lancang gadis itu menyentuhnya. Gadis didepannya masih bergeming dan sibuk menenangkan gejolak yang ada di hatinya. Dia sangat malu. Terlebih tatapan cemooh yang secara terang-terangan dilontarkan para gadis yang mengagumi David. Huh, jangan sampai dia dijadikan tumbal setelah ini. "Kak David!" "Eh, gue nggak budek ya!" "AKU SUKA SAMA KAKAK. AKU CINTA MATI SAMA KAKAK. AKU UDAH SUKA SAMA KAKAK SAAT KITA PERTAMA BERTEMU. KAK-KAKAK MA-MAU NGGAK JA-JADI PACAR AKU?" "Lo tau, yang lo ucapin itu adalah kesalahan terbesar dalam hidup lo?!" "Lo itu cewek, seharusnya lo punya malu, lo punya harga diri! Buat apa sih lo teriak-teriak ngungkapin perasaan lo ke gue di tengah lapangan kaya gini?! Urat malu lo udah putus?! Atau lo nggak punya malu?!" ** Dania tidak pernah membayangkan jika nasibnya akan seperti ini. Dipertemukan dengan kakak kelas sinting yang telah menjerumuskan dirinya masuk kedalam lubang permasalahan yang sangat rumit. Jika saja dia tidak menerima tantangan bodoh itu, mungkin hidupnya akan lebih tenang. Dia juga harus berurusan dengan David, kakak kelas yang telah menabraknya tanpa sengaja. Bukan Dania namanya jika tidak melakukan hal yang aneh. Dia menampar pipi David dan mempermalukannya di depan para sahabatnya. Dari situlah rasa benci David muncul. Berniat untuk balas dendam, David memanfaatkan situasi yang ada. Namun sayangnya, semakin lama bukan rasa benci yang dia rasakan, melainkan cinta. Tetapi rasa sakit hatinya harus terbalaskan.