Lenyapnya Tong Thian Jong, tertua keluarga Tong di Sujwan yang terkenal dengan ilmu senjata rahasia dan racunnya serta Un It Hong, tertua keluarga Un di Ling Lam yang terkenal dengan obat bius dan wewangian yang memabukkan, yang terkait dengan "CIN CU LING" (firman mutiara) menggemparkan dunia "Kang-ouw". Ling Kun Gi berkelana berbekal tiga jurus ilmu pedang Hwi Liong Kiam Hoat warisan keluarganya yang tidak lengkap dan ajaran gurunya Hoan Jiu Jilay (Budha Kidal) seorang hwesio "pemberontak" dari Siaulim Si untuk mencari ibunya yang turut lenyap. Dalam pengembaraannya ia banyak terlibat dengan pelbagai urusan yang menegangkan dan berkenalan beberapa orang gadis cantik seperti putri dari keluarga Tong, Un, Pangcu Pek Hoa Pang. Ia berhasil mengetahui juga dibalik peristiwa mutiara Cin Cu Ling yang terkait sebuah perkumpulan pembela negara dimasa lampau yang dikejar-kejar pemerintah pada saat ini dan terbunuhnya ayahnya. Akhirnya ia berhasil menguasai secara lengkap Hwi Liong Kiam Hoat dan membasmi penghianat yang menyebabkan terbunuhnya ayahnya dan memperistri 4 orang gadis cantik yang dikenalnya selama pengembaraannya.

Zhao Huwang seorang bocah berusia 7 tahun yang sudah harus hidup sendiri sejak orangtuanya meninggal di saat dia baru memasuki usia ke 6 tahun. Saat itu desanya di serang oleh sebuah wabah penyakit menular dan sangat mematikan. Zhao Huwang kecil adalah satu diantara beberapa orang yang berhasil selamat dari wabah penyakit mematikan itu. Sungguh suatu keberuntungan. Bagai dua sisi mata uang, di satu sisi Zhao Huwang adalah orang yang sangat beruntung karena berhasil lolos dari wabah mematikan tersebut, tapi di lain sisi dia juga bernasib malang. Bagaimana tidak? Seorang bocah di usianya yang masih begitu dini harus bisa bertahan hidup sendiri. Tanpa keluarga ataupun orangtua di sampingnya. Zhao Huwang sudah amat terbiasa jika harus keluar masuk hutan seorang diri untuk berburu ataupun sekedar mencari buah-buahan. Hanya berbekal sebilah pedang pendek serta pisau kecil yang selalu ia bawa kemanapun. Suatu ketika saat Zhao Huwang sedang berburu seperti biasanya dia bertemu dengan seorang gadis yang terlihat berusia 20-an tahun. Wajahnya cantik tetapi terlihat letih dan penuh kecemasan. Tubuhnya pun penuh luka hingga pakaian yang di dikenakannya penuh dengan bercak-bercak darah. Gadis itu membawa seorang bayi mungil di gendongannya.

(Bukan cerita terjemahan). Liu Tien Chen seorang yatim piatu yang di adopsi oleh ketua perguruan kung fu bernama Sun Xie Zhi. Karena tidak memiliki anak kandung Sun Xie Zhi menurunkan seluruh ilmunya kepada Liu Tien Chen. setelah gurunya meninggal, Liu Tien Chen memutuskan untuk menjadi seorang pengembara. Ilmu silatnya sebenarnya tidak terlalu tinggi tetapi karena dilakukan dengan sempurna membuatnya bisa menguasai jurus dengan maksimal. Senjata andalannya adalah Kipas bambu. Memang tidak terdengar membahayakan seperti pedang, golok, atau toya . Namun, senjatanya tak kalah berbahaya karena, kipas bambunya yang dapat mengeluarkan kekuatan angin yang luar biasa, ilmu meringankan tubuhnya yang dimaksimalkan dengan kekuatan anginnya membuatnya dapat bergerak dengan begitu gesit di udara. Pertemuan Liu Tien Chen dengan seorang wanita cantik bernama Chia Ching Wen di pusat keramaian mengubah jalan hidupnya. Keluarga gadis itu di bantai oleh pamannya sendiri karena ingin menguasai harta kekayaannya yang berlimpah. Orang tuanya tewas termasuk dua kakak lelakinya. Dia satu-satunya yang bisa lolos karena diselamatkan oleh seorang pelayan muda, yang pada akhirnya pelayan muda itu tewas karena menyelamatkan putri majikannya sebagai bentuk pengabdiannya.