Peacejungliv
⫘⫘⫘⫘⫘⫘
Hampir setiap malam berganti, kami merayakan kesedihan atas kehidupan. itu membuat sebuah kehilangan menjadi nyata, yang awalnya tabu. Menolak jiwa kembali ke tempat semula, kini belajar mengikhlaskan semua itu. Sosok yang membenci hujan itu telah pergi, bahkan disaat hujan kembali menetes ke pijakan tanah bumi ini.
Ia justru menghilang tak kembali, meski kita ingin menariknya kembali memijak tanah ini. Menyatu dalam keadaan semesta yang kekal. Dan jika waktu itu ia tidak pergi, akankah tidak ada kesedihan yang mendalam ini?