Dilahsyawal
- Reads 1,448
- Votes 56
- Parts 19
"Berantem mulu lo sama si Ari, ati-ati jadi suka loh! Benci itu beda tipis sama cinta."
"Bisa-bisanya gue berpaling dari kak Deva yang perfect ke orang yg motivasinya ke sekolah cuma buat berburu hantu."
---
"Ngapain lo sendirian di situ?" Gue mendelik ke suara yg sangat gue kenali sekaligus benci, Rivano Danendra yg berjalan mendekati gue yg lagi ngapal lirik sendirian.
"Lo yg ngapain ke sini? Lo kan bukan anak musik!"
"Ini emang ruang musik, tapi ga ada yg bilang ini ruangannya anak ekskul musik. Sama kayak ekskul teather yg selalu latihan di auditorium, apa itu jadi milik kita?"
"Bodo amat."
"Ya.. Gue cuma mau ngingetin sih, kalau ruangan ini yg hantunya paling banyak di antara ruangan yg lain."
"Gak takut."
"Oh? Yaudah mbah, dia gak takut katanya." Ari entah ngomong ke siapa. Dih, cari perhatian. "Hati-hati aja deh lo yah, kalau bukan tape yg bunyi sendiri, biasanya ada yg main piano juga."
"ARI! JANGAN TINGGALIN GUE!" Gue langsung lompat dan mencengkeram lengannya yang tadi udah mau keluar ruangan.
Satu yang gue sadari, saat Ari tertawa terbahak-bahak sampe hampir nangis, gue tau lagi-lagi gue dikerjain.
Cerita ini untuk kalian yg kangen masa SMA, Produce, dan X1 ❤
------------------Enemiary--------------------
Fanfict tapi kalian bisa skip visualisasinya jika tidak suka.-.