Aku, Kamu, dan Cicak
Zelwa13
- LECTURES 227
- Votes 50
- Parties 4
Bagi Nayara hidupnya seperti puing bangunan, hancur, lebur, berantakan. Kadang dia merasa sangat ingin mati tapi, di sisi lain dia tahu jika tuhan tidak akan mengampuninya jika mati di tangan sendiri.
Gadis itu punya tempat tinggal tapi, dia tidak pernah memiliki rumah tempatnya berkeluh kesah. Semuanya hilang, hancur, roboh, bersamaan dengan perpisahan kedua orang tuanya, belum lagi masalah baru yang semakin membuatnya merasa terpuruk.
Kadang dia masih berusaha menyatukan puing-puing itu tapi, seringnya dia membiarkan saja mereka semakin hancur, dan lebur bersama dengan hujan deras yang sering kali keluar dari bola matanya.
Di saat keinginannya untuk mati semakin menjadi, adakah yang mampu membuat Nayara tetap ingin melanjutkan hidup?