❝Maybe, you're gonna be the one that saves me.❞ - Wonderwall by Oasis. Emily Eaton berhenti menampung mimpinya sejak lama. Baik mimpi mengenai karier maupun percintaan. Tidak, ia tak lagi membutuhkan hal payah dan menyusahkan seperti itu. Baginya, tak ada yang lebih penting ketimbang Ethan Bennett -si adik lugu yang sewaktu-waktu justru bertindak selayaknya seorang kakak posesif. Oh, tapi Emily menyukainya. Kepeduliannya pada Ethan membuat Emily tak berpikir dua kali bahkan jika ia harus menjual nyawanya kepada Malaikat maut. Mana tahu ia bisa menukar nyawanya dengan kebahagiaan Ethan sampai di kehidupan berikutnya; ia berhutang banyak pada anak itu juga pada kedua orang tua mereka. Kemudian ketika Emily dihadapkan dengan sebuah pilihan yang membuat ia meragu untuk kali pertama, dari sanalah sumbu granat mulai disulut. Tinggal menunggu waktu kapan ledakan itu menghancurkan hidupnya. Emily tak punya pilihan lain selain harus berurusan dengan Alexander Kinston agar Ethan mendapatkan beasiswa penuh untuk pendidikannya selepas SMA. Merelakan 'hidupnya' dan terikat dalam sebuah hubungan yang rumit dan tak masuk akal bersama pria itu. Ya. Tak masuk akal jika hubungan 'bisnis' mereka berujung pada sebuah rasa yang nyata. Menuntut Emily berdiri di titik di mana ia menjadi wanita jahat karena di saat yang sama, ia turut menjadi bagian dalam rumah tangga Alexander Kinston bersama istrinya; Samantha Keegan. Oh ... kalian tahu apa yang lebih jahat setelahnya? Benar. Bisikan iblis membuat Emily ingin merebut Alex dari Samantha. Ia menginginkan pria itu seutuhnya karena bagaimana pun, Emily tetaplah seorang wanita. Seorang wanita yang diperlakukan selayaknya ratu dan dipuja-puja. ©zeustoshted story, 2019.

❝5 ft. 1.5 m. But we can't act like we used to be.❞ Ketika kata 'Kau' dan 'Aku' mencetak spasi tak terkendali. Akan ada banyak ruang untuk memuat ragam kata sampai keduanya berjauhan satu sama lain. Ketika pasang kakiku dan kakimu tak lagi berhadapan seperti kemarin. Jalan setapak yang kecil mendadak melebar karena ilusi dari perasaan dan hati yang sepi. Dan ketika dua buah pintu gading berdiri tegak membatasi, Lorong selebar 5 kaki mengubah kisah klasik yang pernah kita lalui. Kau, aku. Kita tersesat di dalam hati yang kuasi. ©zeustoshted story, 2019. ©zeustoshted cover, 2019.

❝When love makes a whole life become worse.❞ Gwen Estelle memang sudah gila. Dua tahun lebih ia tinggal bersama Rafael Zachary dalam satu atap yang sama ㅡjuga tidur di ranjang yang sama pula. Dan Gwen, masih tetap bertahan meski logika dalam kepalanya terus mengumpati diri hingga membenarkan perkatan orang-orang; ia wanita jalang. Dinikahkan? Tidak. Kekasih? Bukan juga. Lalu ... wanita simpanan? Apa mungkin ia serendah itu? Bahkan untuk menentukan berada di tingkatan mana hubungan di antara mereka saja kepala Gwen selalu buntu. Clueless. Tapi yang jelas, sejauh apapun Rafe pergi dan bermain-main dengan wanita lain, Gwen akan selalu menjadi tempat pulangnya. Menjadi tujuan akhir. Benar. Gwen benar-benar sudah gila. Karena sekuat apapun niatannya untuk lari, kakinya tetap bergeming di sana. Dalam satu nama. ©zeustoshted story, 2019. ©zeustoshted cover, 2020.

❝Kau yang datang padaku dan membawa cinta.❞ Jika sebuah hati tersakiti karena separuhnya pergi, siapa yang harus disalahkan? Mark yang memupuk cinta? Flamina yang ingin menuntaskan janjinya? Atau ... Takdir yang sudah Tuhan tentukan? ©zeustoshted story, 2019. ©zeustoshted cover, 2019.