untuk dibaca
10 stories
Tuan Dalam Diri by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 98,479
  • WpVote
    Votes 11,718
  • WpPart
    Parts 16
[disarankan untuk menggunakan latar belakang berwarna hitam dan tipe huruf monospace ukuran minimal] puisi: n.h gambar: weheartit.
(B)ilang by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 19,565
  • WpVote
    Votes 3,607
  • WpPart
    Parts 4
[bukan cerpen cinta-cintaan] Negeri ini membutuhkan suara kita, Sadewa, meski taruhannya adalah nyawa. Ketahuilah, mereka membungkam setiap orang karena mereka takut pada jiwa ksatria yang tumbuh pada diri orang baik yang berkata benar. Sebagaimana yang tertanam di jiwa kakakmu. Maka tetaplah menjadi orang baik yang selalu meneriakan kebenaran.
Cantik by kahawah
kahawah
  • WpView
    Reads 10,880
  • WpVote
    Votes 1,915
  • WpPart
    Parts 2
[cerpen] "Cinta saja tidak cukup, cantik juga perlu." Itu adalah pesan moral yang Anggun pelajari setelah mengungkapkan cintanya kepada Batara. ilustrasi: pinterest © kahawah 2018
Segelas Diksi by havelunch
havelunch
  • WpView
    Reads 160,148
  • WpVote
    Votes 14,857
  • WpPart
    Parts 38
Kalau Tuhan memberiku kesempatan dilahirkan sekali lagi, maka aku ingin jadi puisi. Yang meski itu dari orang sepertiku pun kau tetap menyukainya. ©2016
aku rindu aroma tanah di rahim Ibu. by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 42,887
  • WpVote
    Votes 5,086
  • WpPart
    Parts 10
biar saja mereka mengataiku manja. barangkali aroma tanah telah pendek umur di ingatan hidung mereka. atau semesta yang mungkin pilih kasih terhadap mereka daripada aku? -nona.
hidup ini adalah tentang anjingmu yang kedinginan by ikankembungmerah
ikankembungmerah
  • WpView
    Reads 25,104
  • WpVote
    Votes 1,586
  • WpPart
    Parts 11
I hate July because if this were poetry I would run to my cat's cemetery.
Ayahmu Tumbuh di Halaman Belakang by ikankembungmerah
ikankembungmerah
  • WpView
    Reads 53,531
  • WpVote
    Votes 4,763
  • WpPart
    Parts 35
ayahmu tumbuh di halaman belakang. ia belajar memanen ubi, memelihara anjingnya yang tinggal satu dan membuat telur paskah palsu. ia membenci anaknya yang tinggal satu. setiap sore kepalanya menjadi sekolah yang tidak belajar. ia tumbuh harum menjadi bau rambutmu dan kian mahir membawamu ke kamar dan memeluk kita sampai kita mati di dalam peti. nb: if you wanna repost the poems in this book, give credit or ask permission from the author.
Lelaki Tua yang Kehilangan Teman Baiknya by prohngs
prohngs
  • WpView
    Reads 12,892
  • WpVote
    Votes 3,218
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] Seperti kata Dul, dia tidak mati. Hanya hilang. Seperti jam tanganku--dia masih ada, masih bisa dicari dan ditemukan. Hanya saja, di mana?
Kalau Hujan Sudah Berhenti by prohngs
prohngs
  • WpView
    Reads 34,093
  • WpVote
    Votes 4,586
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] "Kapan kau pergi dari situ?" tanyaku. "Kau bisa sakit." Seperti yang sudah-sudah, gadis itu menjawab, "Kalau hujan sudah berhenti."
Kalau Sudah Besar, Ganesha Mau Jadi Apa? by kontradiksi
kontradiksi
  • WpView
    Reads 136,448
  • WpVote
    Votes 26,612
  • WpPart
    Parts 15
"Ganesha, kalau sudah besar, kamu mau jadi apa?" Ganesha bingung, kemarin gurunya juga menanyakan hal yang sama. Apa memang orang dewasa suka menanyakan hal itu? Kemarin Ganesha menjawab ingin jadi presiden, karena presiden fotonya selalu dipajang di ruang kelas. Gurunya tertawa. Dia bilang kalau jadi presiden juga harus memerintah negara, mengatur supaya masyarakatnya aman dan sejahtera. Ganesha jadi ragu, dia tidak tahu caranya memerintah negara, mana bisa ia jadi presiden. Hari ini, dengan pertanyaan yang sama, Ganesha berpikir lebih keras. Mau jadi apa kalau sudah besar nanti? "Dadi polisi?" Ganesha suka main tembak-tembakan. Polisi bebas main tembak-tembakan setiap hari. "Jadi polisi, Le?" tanya ayahnya, mata pria itu berkedut, bibirnya membentuk senyum simpul. "Iya. Polisi." [cover by peachspit]