Antares Mahendra, cowok tampan dan selalu menjadi incaran perempuan satu sekolah. Pintar dan disukai banyak guru, murah senyum dan berkharisma. Bagi seantero SMA Nusa Tenggara, seorang Ares adalah si sempurna dengan julukan Pangeran Sekolah. Tapi tidak bagi Ara. Arabelle Mahaska, cewek jahil, nakal dan segudang keburukan lainnya yang menumpuk di buku hitam ruang BK. Walaupun Ara pintar, cantik dan mudah bergaul, tidak menutup kemungkinan jika banyak para gadis yang tidak menyukainya. Alasannya mudah, itu karena Ares lebih banyak menaruh perhatian kepadanya, yang tidak pernah Arabelle inginkan. Tapi percayalah, selain sifat Ara yang bisa dikatakan kurang baik, ada orang lain yang lebih buruk daripada itu semua. Possessive, otoriter, mudah cemburu. Dia, Antares Mahendra.

Athanasia. Itu nama yang disematkan sang Ibu untuk nya. Berharap dirinya menjadi putri permata kesayangan Obelia dan sang Raja Claude de Alger Obelia. Athanasia de Alger Obelia. Begitu rakyat mengenalnya. Sosok putri pintar, cantik dan menawan. Kepribadiannya yang baik dan ramah sangat dihormati penghuni istana. Namun, sesempurna dirinya, ada bagian yang menjadi kekurangannya. Claude tidak pernah menganggap Athanasia anaknya. Sebagai Ayahnya, pria itu tidak pernah menunjukkan sisi 'ayah' padanya. Sudah menjadi rahasia umum jika sang Raja membenci Athanasia karena penyebab kematian Ratu Diana. Itu wajar. Athanasia tidak pernah menyalahkan sang Ayah. Athanasia tidak pernah menyalahkan siapapun, hanya dirinya. Tapi meskipun begitu, dirinya berharap dicintai sang Ayah, diberikan tatapan lembut, dan disambut dengan pelukan hangat. Athanasia mengharapkan kasih sayangnya. Bahkan, ketika Claude berpindah hati pada Jennette Margarita, memberikan cinta serta kasih sayang pria itu pada sepupunya. Athanasia masih mengharapkannya. Dan dia melakukan apapun untuk itu, bahkan jika harus menukar nyawanya sendiri.

Seumur hidup, Judy tidak pernah merasa bahagia. Kedua orangtuanya menikah karena perjodohan, tidak ada cinta, dan dirinya adalah sebuah kesalahan dalam pertikaian. Masing-masing dari mereka bahkan memilih jalur belakang untuk saling menikung. Judy itu suram. Dia selalu mencari cara agar kedua orangtuanya memerhatikannya meski sebentar. Judy itu pendiam. Dia akan melakukan hal yang bertentangan dengan ajaran hanya untuk mendapat kasih sayang. Judy itu bodoh. Dia sadar berusaha sekeras apapun, sosok yang dia panggil 'ayah dan ibu' tidak akan memperdulikannya. Karena itu, ketika usianya 17 tahun, Judy.. memilih membunuh dirinya sendiri. Lalu, keajaiban terjadi. Judy Bergen terlahir kembali sebagai sosok bayi mungil.

Athanasia de Alger Obelia, Putri Kerajaan Obelia yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Bukan hanya itu, Ayahnya, Claude de Alger Obelia juga mencintai dan menyayanginya sebagai anak yang paling berharga dalam hidupnya. Kehabagian sederhana yang Athanasia miliki sebelum perlahan terenggut dari dirinya. Jennette Margarita mengambil semuanya, tak tersisa lagi ruang dihati Claude untuknya. Athanasia dibuang, seperti barang tak layak guna. Kenyataan pahit yang menimpanya sama seperti alur dalam novel {lovely princess}. Bukan sapaan dan gurauan hangat lagi yang Athanasia temukan ketika bangun tidur, bukan senyum Claude lagi yang Athanasia lihat ketika menghabiskan waktu tea time. Semuanya berubah. Claude menjadi sosok yang berbeda. Menjadi dingin, tak tersentuh dan tidak pernah tersenyum. Sejak awal, Claude tidak pernah menganggap Athanasia menjadi anaknya. "Jangan bodoh, sampai aku matipun. Aku tidak pernah menganggapmu sebagai anakku. " {Fancfiction story dari Komik Who Made Me a Princess} Hanya FAN MADE saja.