Maaf yaa kalo ceritanya jelek ^^ Penulis amatiran

[COMPLETED] Ketika kekuatan yang kau miliki telah habis, maka pilihan terbaik adalah tetap bertahan, meskipun rasa sakit kerapkali berdatangan.

Love is blind. Saat Jiyeon mulai menyerah dengan cinta sepihak yang ia berikan untuk sang suami. Namun, yang ia dapatkan justru sebaliknya. Rasa sakit yang tiap hari menyerang tiada henti. Barangkali Jiyeon dicap sebagai wanita terbodoh di dunia sebab terlalu berharap tinggi. Namun, ada kalanya hati itu merasa lelah sebab terlalu sering tersakiti. © 2019 proudofjjkabs Started : 31 Desember, 2019 Finished : 22 Agustus 2020

[ Be wise: Mature Content] Seharusnya posisiku hanya duduk di kursi milik kakakku, Han Hana. Mengerjakan tugasnya lalu mengatur jadwal si boss 'membosankan' yang sering dia ceritakan padaku. Boss yang kuno, jauh dari kata, fashionable. Tapi, hari pertama aku datang dan bertatapan dengannya. Tubuhku terasa tidak terkontrol, otak ku kehilangan kendali atas tubuh, tatapannya seduktif. Bibirnya, memiliki philtrum yang unik menggairahkan. Bahaya. Aku memanggilnya Sir Jeon, pria workaholic, seksi, tampan, gila, panas, ingin ku duduki pahanya yang sekal. Belum lagi temannya yang saat itu datang ke mejaku, Mr Kim, si mata rajawali yang selalu dibingkai oleh kacamata bening. "Miss Hasa, call me Sir, bring this document to my room, now." . "Yes Sir, your command." (Note: Hai, story ini masih banyak kurangnya. Aku menulisnya benar-benar di awal baru coba genre fanfiction. Mohon dimaklumi karena aku tidak sempat revisi. Terima kasih atas pengertiannya.)

Jeon Jungkook adalah seorang pebisnis muda yang kekayaannya sudah diakui oleh negara. Ia memasang plakat 'SEMPURNA' untuk dirinya sendiri. Tidak ada yang kurang dalam kehidupannya; ia tampan maksimal, kaya raya, serta memiliki istri yang cantik. Tapi suatu hari hidup Jungkook jungkir balik saat kedua orangtuanya memaksa Jungkook untuk menikah lagi demi mendapatkan seorang penerus dalam keluarga Jeon.

[COMPLETED] "Aku menyerah. Selamat tinggal." Adalah kalimat terakhir yang keluar dari bibir tipis Park Jihye sebelum melangkah meninggalkan Jeon Jungkook yang mematung di ruang kerjanya.