FOLLOW DULU SEBELUM BACA " Aku tidak akan pernah menciummu, bibirku terlalu berharga untuk mencicipi bibir murahan mu itu" Rank-5/wattyindonesia/15nov2021 Rank-3/wattyindonesia/16nov2021 Rank-4/wattyindonesia/17nov2021 Rank-4/wattyindonesia/28des2021 Rank- 5/wattyindonesia/09feb2022 Rank- 2/wattyindonesia/30apr2022 Rank-3/jk/09may2022 Rank-2/jk/10may2022 Rank-3/jk/30may2022 Rank-3/wattyindonesia/02june2022 Rank-12/jk/12june2022 Rank-11/jk/20june/2022

Aku segera mendekapnya dari belakang ketika dia ingin kembali masuk ke apertemennya. Dia meronta mencoba melepas dirinya dari dekapanku. Aku mencium bau rambutnya. Bau yang aku sukai, bau mawar merah darah. Dia baru saja selesai mandi. Aroma tubuhnya membangkitkan hasratku memilikinya seutuhnya. Malam ini akan menjadi malam yang indah untuk kita berdua sayang. "Diam dan cukup nikmati." Bisikku pelan di telinganya. Bibirku turun mencium lehernya yang sangat mengoda. Aku harus segera memberi tanda kepemilikanku di sini.

COMPLETED ✅ Cerita ini akan menjadi cerita yang paling nyata yang pernah kalian baca. 18+ Start : 10 Maret 2019 - End 4 November 2019

2 tahun berlalu. 2 tahun yang lalu aku meneninggalkan Dia di rumah sakit, di kota Den Haag. Karna kesalahanku sendiri. Menyatakan cinta yang tak seharusnya aku katakan. Tapi, pengakuan itu muncul di waktu yang tidak tepat. Bodoh.. itu kata yang tepat untukku. Meninggalkan Dia hanya karna rasa kecewaku kepadanya. Karna malu akan aibku yang diperkosa oleh Dia yang diketahui oleh keluarga Dia. Egois dan keras kepala. Salah satu ciri khas yang melekat pada diriku. Membuat aku kehilangan yang amat berharga dalam hidupku. Ayah, mama dan Dia. Kini, kata yang pantas untuk aku sandang adalah menyesal. Menyesal meninggalkan Dia di saat kondisinya kritis di rumah sakit. Bodoh, menuruti perintah Maria untuk pergi dari hidup Dia. Egois dan keras kepala yang membuat diriku yakin Dia akan mencari diriku jika dia sudah Dia. Nyatanya, apa yang aku harapkan tidak terjadi. Dia yang aku rindukan selama 2 tahun berubah. Dia yang aku kenal. Tidak mengenal aku sama sekali. Dia melupakan aku, bagaikan dia menghembus debu dari tangannya. Begitulah hidupku setelah bertemu dengan Dia. Membuat diriku men-DERITA selama aku pergi dari hidupnya. DILEMA saat dia tidak mengenal aku sama sekali. Dia kembali untukku tapi memberi DUKA kepadaku. Derita, dilema dan duka bersumber dari satu orang yang aku cintai. Yaitu, Kamu.