Dua insan yang dipertemukan kembali oleh Tuhan, setelah sekian lama berpisah. Kembali berbagi cerita tentang masa lalu yang pernah terlupakan. Bukan masa lalu yang menyedihkan tapi, masa lalu yang amat sangat sayang untuk dilupakan. Masa lalu yang hampir menjadi kenangan yang nantinya takkan pernah terlupakan. Kamu pasti takut sendiri. Aku juga. Kemarin waktu kamu bilang, kamu akan pergi jauh, aku makin takut. Ada semacam perih dalam hati yang membuat mataku dipaksa berair. Tenggorokanku tercekat. Aku tidak mampu berbicara. Pipiku becek. Sayang air mataku sederas dan sebanyak apapun ia mengalir, tampaknya tak punya daya menahanmu untuk tetap di sini. Maka detik itu aku pura-pura tersenyum. Detik selanjutnya aku menyadari bahwa tersenyum sama sekali tak melegakan. -Mita- Menjauh untuk menjaga. Aku benci konsep itu. Bukan memutus silaturahmi. Aku menjauh untuk menjaga diriku dari apa-apa yang tidak bisa aku kendalikan. Dari apa-apa yang dapat melukai dan dilukai. Dari apa-apa yang bisa saja terjadi. Dari apa-apa yang membuat sakit ataupun menyakiti. -Amar- Author By Brilla Berliana (@brilla.b) JANGAN LUPA VOTMENT YA ⭐ HAPPY READING 📒

Mimpi.., Apa yang kalian bayangkan tentang mimpi? Cita-cita? Bunga tidur? Atau yang lainnya!? Apapun definisi kalian tentang mimpi, tidak akan merubah apa yang dialami oleh Attaya Adipura karena mimpinya. Mimpinya saat masih kecil. *** "gue kira, punya mimpi itu gak akan serumit ini. Bahkan sampai saat ini pun mimpi gue masih sama. Dewasa nanti gue sukses, bahagia-in orangtua gue dan hidup bahagia sampai tua nanti. Tanpa mikirin harus apa gue buat bisa sukses, gimana proses yang akan gue laluin. Nggak pernah." "dan sekarang, dengan semua kejadian ini gue ragu. Ragu buat punya mimpi setinggi langit dan takut jatuh saat gue gak bisa raih mimpi gue." "gue emang bukan pemimpi yang baik." Attaya menghela nafasnya berat, putus asa.