Segala kekacauan yang terjadi bermula saat Hyuuga Hinata memaksa Namikaze Naruto untuk bertunangan dengannya, Banyak hal pelik yang membuat Hinata harus berakhir dengan menikahi Uchiha Sasuke, Kekasih Haruno Sakura, wanita yang dicintai oleh Naruto. Semua berjalan dengan penderitaan, namun dengan itu Hinata belajar arti dari kabahagiaan.

Bagaimana rasanya dikhianati oleh orang yang kita cintai? sakit? tentu saja.... Hinata mengalami itu. Namun menangis bukanlah solusi, Hinata mencoba tegar dan bangkit, karena hinata yakin... cinta akan dengan sendirinya menghampiri dirinya. tidak perlu cantik, tidak perlu kaya... jika sudah berjodoh, maka segalanya akan menjadi sebuah keajaiban.

Hal yang bisa mereka berempat simpulkan adalah Hyuuga Hinata tidak mudah untuk didapatkan. Oh... tidak tahu kah mereka jika Hyuga Hinata menyimpan rahasia besar?. Kesalahpahaman yang absurd menyeret empat pria yang bersahabat dalam fantasi liar Si Bebek

[Naruto Discalimer Mashashi Kishimoto] [Alternate universe, ooc, typo] [Hurt, Drama, Romance] 'kalian bisa memanggilku si brengsek yang beruntung.... karena itulah kenyataannya'

Written for Hinata_Centric2017's 365 On Count Ficlet Event (Day 365 : Today, Tomorrow, Forever) All characters are belong to Masashi Kishimoto. ** Aku kira setelah sandiwara ini berakhir, aku akan menangis semalaman.....,, Tapi, siapa yang akan menyangka jika ini semua berakhir cukup manis? ** #NH365OnCountFiclet #HC2017FirstAnnivEvent

Sasuke mencari, Hinata bersembunyi. Hanya karena dendam seorang Yamanaka Ino, Sasuke dan Hinata harus bermain petak umpet

Siapa bilang gelas yang pecah tidak akan utuh seperti semula? Itu mudah, kumpulkan pecahannya, lebur dengan panas lalu cetak dan jadilah gelas yang baru. Dua orang yang saling melukai untuk memutus ikatan takdir.

Saat perempuan sosialita dan pria bermasalah harus saling mengerti. Rahasia kecil yang menimbulkan masalah. sebuah lumatan ciuman yang mengubah segalanya. "Bagaimana cara beradaptasi dan saling mengerti?" "seks?" "Jangan Harap!" "Oh, sayangnya aku menguasai dirimu" "Kalau begitu, mari mati bersama"