Benarkah namaku yang selama ini berada dalam setiap doamu? Bolehkah aku berteriak sekencang-kencangnya agar semuanya tau bahwa aku sangat-sangat bahagia?! Bahkan aku seperti bermimpi. 💜💜💜

"Om jangan kurang ajar ya?"sentak Ghadira tanpa peduli dengan suara lembut pria itu "Kamu yang sudah kurang ajar dik"jawab seseorang yang ternyata adalah si pengemudi "Kalian sekongkol kan?"Ghadira masih membelakkan matanya dengan perasaan yang semakin tidak karuan, ia kini benar-benar takut "Saya mau pengajian"ucap pria berbaju putih terusan itu masih dengan lembut "APA?" "Pakaianmu tidak pantas untuk masuk kedalam, kamu tunggu disini sebentar!"setelah mengatakannya sosok itu pun keluar namun sebelumnya ia memakai peci putih yang sedari tadi diletakkan diatas dashbor yang luput dari pandangan Ghadira 'Songong banget tuh om-om!' "Ini baju dan jilbabnya, cepat kamu pakai karena sedang terburu-buru. Ibu-ibu didalam sudah menunggu kita" "Tapi?" "Cepat pakailah" Ghadira menghembuskan nafasnya sebelum akhirnya menuruti perkataan pria itu karena ia merasa juga sudah terlanjur sampai disini. Setelahnya Ghadira masuk kedalam rumah yang dimaksud mengikuti kedua pria tadi, ia berjalan seraya menunduk karena merasa risih dengan apa yang telah dikenakannya. Ghadira menarik nafas dalam lalu dihembuskannya perlahan dan seketika kedua matanya melotot sempurna karena ibu-ibu yang berada dihadapan mereka kini berebutan menyalami dan mencium tangannya. Ghadira melihat kearah pria yang berdiri tidak jauh darinya dengan pandangan terkejut yang hanya dibalas anggukan dan senyum formal. "Assalamualaikum Umi, akhirnya kami berjumpa juga dengan istrinya ustad" 💚💚💚💚💚 Ada yang penasaran bagaimana kisah cinta Ghadira? Tetap stay ya zheyeng-zheyeng kuh... 😂😂😂

Bagaimana jadinya jika pembantu cantik mungil yang berhijab namun hyperaktif menjadi rebutan dari tiga anak majikan? Ahh tidak-tidak, maksudnya dua, karena yang satunya lagi tidak benar-benar menyukainya karena dia telah memiliki tambatan hatinya sendiri namun tidak bisa ia gapai karena adanya perjodohan. Sedangkan Balqis juga menyukai salah satu dari mereka namun tidak mungkin ia gapai karena status sosial mereka. Lalu pada cinta yang mana akhirnya Balqis harus pulang jika ada tiga lelaki yang mengiringi setiap langkahnya? Akankah pada Rava yang dingin dan arogan, atau pada Alief yang manis dan hangat atau justru pada Aldian yang paling baik namun dingin dalam bersamaan? 💙💙

Percaya sajakan hatimu padaku Karena hati ini kupercayakan padamu jua... 💜💚💙 Cerpen pertama😊