Sembah seumpama kota yang mempunyai penghuni paling indah dalam hari bahagia. Ia menjalani hari untuk diberikan raya pada tanggalnya, harinya, bulannya, tahunnya, dan seterusnya. Sampai jua ia mengais bagya pada rentetan kata yang pantas ia rasa. Selamat sekali lagi, serta mulia. Pranatha. Selamat membaca.

Alenara selalu merasa seperti tidak benar-benar berasal dari dunia ini. Seperti air yang tak kunjung menyatu dengan arus, atau nyala api kecil yang mencoba bertahan di tengah hujan. Hidupnya dipenuhi tanda tanya tentang siapa dirinya, dari mana asalnya, dan mengapa selalu ada keanehan yang mengikuti langkahnya. Namun, sebuah malam mengubah segalanya. Dalam ketakutan, ia diselamatkan oleh sosok asing yang membawa panas yang membakar dan ketenangan yang menenangkan. Dua hal yang seharusnya bertolak belakang, namun justru terasa akrab. Sejak saat itu, Alenara menyadari ... mungkin ia tak sekadar berbeda. Mungkin ia memang ditakdirkan untuk hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan logika biasa. *** "Stop crying! You're so noisy that it's giving me a headache." "I'm not crying!" "A crybaby, hm?" "I'm not a crybaby!" "Yes, you are." *** This story belongs to the heart that wrote it. © Snowveill 2025. All rights reserved. Do not repost, trace, edit, or use without permission.

Titik Silang Di tempat kerja ini, kadang yang masuk akal justru yang paling jarang terjadi. Uwais bekerja sebagai satpam di hotel bintang lima, tempat di mana perintah bisa berubah setiap lima menit, tergantung mood atasannya yang dikenal suka melontarkan makian binatang tanpa jeda. Rekan-rekannya absurd, kocak, dan kadang bikin kepala panas, tapi semuanya berusaha bertahan di tengah sistem yang tak pernah bisa dipahami. Saat tekanan memuncak dan satu per satu mulai tumbang, Uwais tak sengaja terseret ke dalam misi yang mustahil: menyelamatkan rekan kerjanya... lewat alat komunikasi yang bisa membuka portal ke dunia paralel. Di sisi lain dunia yang serupa tapi tak sama, Uwais dan kawan-kawan menemukan kenyataan yang lebih gila dari hotel tempat mereka berasal-dunia yang terbalik, dijajah, dan penuh teka-teki. Tapi yang paling mengejutkan, di sana... orang-orang mengenal mereka sebagai sosok yang sudah lama hilang. Karena di balik seragam dan senyuman, ternyata ada lebih banyak rahasia-bukan hanya dalam satu dunia, tapi di dua dunia yang saling bercermin. Dan tidak semua bayangan bisa dipercaya.

Pernah terpikirkan jika di suatu tempat di dunia ini, ada tempat dimana para tukang gosip berkumpul jadi satu? Kota itu terlalu ramai untuk seseorang seperti Eca. Gadis desa yang sederhana itu datang ke ibu kota bukan hanya untuk mengejar cita-cita akademik, tapi juga... cinta. Iya, cinta. Mungkin terdengar konyol, tapi Eca punya impian yang sangat spesifik: kuliah di universitas besar dan punya pacar kakak tingkat yang ganteng. Itu saja. Tapi hidup tidak pernah semudah itu. Apalagi di kota besar. Apalagi di universitas yang tidak hanya penuh ambisi, tapi juga... gosip.

Si bungsu Juan--bocah yang baru berusia 14 tahun itu, sangat ingin mengembalikan kehangatan keluarga yang hilang setelah kepergian kedua orang tuanya delapan tahun silam. Dinding-dinding sepi dan meja makan yang tak lagi dipenuhi cerita serta gelak tawa sudah cukup membuatnya muak. Terlebih ketika kakak dan neneknya serempak memilih untuk bersikap dingin padanya. Lantas, akankah cinta yang paling sunyi mampu mengundang kehangatan yang telah lama menghilang? Temukan jawabannya, di sini! Happy reading :) ________________________________

TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA | © WTKFICS Gadis itu takut ke sekolah karena sebuah nama.