[ ON GOING ] Pintu hati ini telah terkunci rapat, dalam gembok bernama kenangan. Kunci karatan miliknya, kugenggam dalam rindu. Lalu, siapa sangka. Seorang malaikat dari atas bus sekolah telah mengetuk pintu yang terlanjur sekeras baja. Dihangatkan perlahan oleh cahayanya yang menyilaukan hati. Sampai kemudian meleleh. Membuka ruang yang sudah lama usang. Setelah masuk, tanpa salam perpisahan, dia keluar dengan membanting pintu dengan keras. Untuk kedua kalinya, pintu itu menutup serapat mungkin, membeku sekeras mungkin. Gembok dan kuncinya, telah lama aku karatkan. Tak lagi memberi ruang pada siapapun, bahkan kesempatan mengetuknya sekali saja. Ketika sebuah kenyataan menampar berkali-kali. Kembali, kita berjumpa dalam masa yang begitu kejam. Sampai aku mengucap, "Miss you." ######## note: 📄 Update 1 sampai 2 Minggu sekali 📄 Cover, sinopsis, judul bisa berubah kapanpun, maklumi saya yang labil ini 📄 Boleh ramein papan komen pake apapun, hujatan, cibiran, kritikan, saran, masukan, apalagi pujian, wkwk Start on : 4 Maret 2020 No plagiatis, Yes originalis! Rank #5 in ceritapertama -23/05/'20 Rank #14 in ceritapertama -25/05/'20 Rank #8 in ceritapertama -18/06/'20 Rank #6 in ceritapertama -21/06/'20

"Kamu itu, udah seperti pompa bagi kerja jantung aku. Kalau kamu menjauh, otomatis jantung aku melemah. Artinya apa?" Gadis polos itu menggeleng lugu. "Kamu bunuh aku secara perlahan. Kamu tega?" Secepat kilat gadis itu menggeleng keras, "Ara nggak mau!" • • • Gadis polos yang diperlakukan seperti balita dan bertingkah laku layaknya seorang balita. Gadis unik, namun justru menjebak banyak hati. Tidak mengerti apapun selain... Azam. Kelebihannya, ya hanya paras yang cantik. Selain itu? Tanya saja pada Azam. Dia, Ara.