"Dia itu tukang ngaret!" "Nggak disiplin banget, sih!" "Ada kerjaan apa sampe telat?" "Orangnya yang itu, bukan?" "Dia berangkat, Bu. Paling cuma telat." "Eh-eh, tuh dia yang diceritain guru-guru!" "Anaknya agak freak gitu nggak, sih?" "Oh, dia dihukum lagi? Nggak kaget, sih!" ••• note: -Cuma seribuan kata, saya harap bacanya jangan diskip-skip. -Kritsar sangat dipersilakan. -Mohon tinggalkan jejak (tapi nggak maksa juga kok). 🌼Selamat membaca & salam kenal!

Anak broken home itu luar biasa. Percayalah!

"How long our heart will last?" Copyright © 2017 by Yasmin Nur Azizah #1 on #TrueShortStory (17/11/2018)

Berawal dari kehilangan mimpi-mimpi yang Nazwa tulis di kertas dan dimasukkan ke dalam botol yang diberi nama Bottle Dreams. Penasaran? Baca aja ya!^^ copyright, 2017 by riskaapram

Cinta lokasi itu emang ada.

Beberapa hari terakhir, Matheus mendapat gulungan. Beberapa gulungan kertas lipat dengan berbagai motif dan stiker yang berbeda. Masalahnya bukan ada di gulungan itu. Tapi, tulisan tangan di dalamnya.

[Completed] Adriana tidak mengerti mengapa orang-orang membanggakan cinta. Sejujurnya, dia bahkan tak tahu apa itu cinta sebenarnya. sampai dia bertemu dengan Tuan Teh dan Nona Kue, dia mulai mengerti. Story by yossi novia 2016 All Rights Reserved.

Perempuan itu, yang selalu memegang sepiring nasi goreng di tangannya. Cerita Pendek ©2017 by 2miracle7

Setiap chapter* : [1/1] Setiap chapter memiliki alur yang berbeda. Layaknya aku dan kamu. Kita berbeda. Beda bukan berarti tak sama, bukan? Memilikimu layaknya angan-angan yang tak akan sampai. Diam. Menunggu kepastian. Atau mungkin diam tanpa kepastian? *update setiap Sabtu malam. • • • a short story by rikanggraenii Kala Itu : The Series Copyrights © 2017 by rikanggraenii Published : July 2017

Tidak ada yang salah dengan media sosial. Yah, setidaknya, itu pendapatku sebelum tiga remaja asing seumuranku datang menghampiri dan mengaku bahwa mereka bernama Instagram, Wattpad, dan LINE. Kalau itu belum cukup aneh, mereka tidak sekadar datang. Mereka datang dan memintaku untuk berhenti sejenak dari media sosial. Aneh sekali, kan? Maksudku, bagaimana bisa aku bertahan hidup sehari tanpa media sosial? Atau... apa mungkin aku bisa? #3 in Short Story [08/07/17]