Serasi tapi tak Serasa, sama seperti SMA Galaksi dan SMK Satelit. Dua sekolah yang digadang-gadang pemegang akademik terbaik disetiap bidang, tak ayal membuat siswa disana berambisi menjadi satu-satunya terbaik dan menjatuhkan pihak lawan. Sudah menjadi rahasia umum jika SMA & SMK salalu terlibat cekcok dan persaingan saat ajang 'School Awards' untuk membuktikan mana sekolah terfavorit di provinsi Jatim. Secara tidak langsung hal itu juga memengaruhi ketua geng masing-masing sekolah. Ada cerita antara mereka yang belum usai, ditambah dengan perseteruan turun temurun. Alhasil kenangan gelap itu kembali menyeruak meminta untuk didamaikan. Dulu.. Sillea Delima Asmara-- Penguasa SMK Satelit-- memutuskan untuk pergi meninggalkan Dikean Raden Bumi-- Ketua Osis SMA Galaksi-- dengan alasan sudah hilang rasa dan bosan dengan hubungan monoton. Sillea gadis yang selalu dipuja-puja kaum adam merasa tak bersalah telah menghancurkan hati Dike yang kala itu sangat jatuh pada pesona. Bagi Sillea mencari laki-laki seperti Dike sangat mudah bahkan ia bisa mendapatkan lebih dari seorang Dikean. Sosok humoris Dike hilang begitu berhadapan dengan Sillea. Tak ada lagi senyum ramah melainkan seringai mengerikan, raut jenaka berganti wajah dingin, tiada lagi rayuan gombal ala Dikean, sekarang hanya ada tuntutan dan paksaan untuk Sillea agar tetap disampingnya. Dikean telah menberi segalanya, bahkan ia rela memutuskan Macha pacarnya kala itu untuk bisa bersama Sillea tapi lihat apa hasilnya! Sillea sialan itu malah membuangnya bak sampah tak berharga. 8.1.21

Altar. Hanya dengan menyebut namanya seluruh bumi akan tahu peringai dan watak keturunan Mahesa. Dari sekian banyak mimpi manusia, Altar hanya berdiri pada satu titik dimana ia memilih membuang semua mimpinya demi mengejar Suci, gadis pemarah dan tomboy yang dapat mengacaukan hati seorang Altar yang terkenal dingin dan datar. Sebelum kehadiran Suci, hidup Altar yang monoton dan menantang hilang sekejap, berubah menjadi hari tanpa berhenti berjuang untuk mendapatkan hati gadis itu. Keangkuhan Altar larut begitu saja, tak ada cara licik atau senyum sombong yang biasa ia pakai untuk menutup diri dari dinding dunia yang tak ada habisnya mengganggu waktu Altar. Semua berkata jika Suci beruntung mendapatkan Altar. Padahal Altar sang malaikat neraka yang joki bisa bersanding dengan bidadari surga. °°°°° "Apaan sih sialan!" Altar menahan tawa ketika mendapat gertakan mengemaskan dari Suci, sayang bukannya menjauh Altar memakin kencang menyeret baju Suci, membuat sang empu tak sengaja menyenggol ranting pohon secara spontan Altar menghentikan langkahnya, "Sekalian cemplungin gue ke empang, Setan!" "Kenapa gak ke pulau Bali aja? Disana lebih enak deh." "Ye.. beneran stres ini manusia," setelah itu Suci mengambil kesempatan berlari menjauh dari Altar, yang dengan gilanya laki-laki itu tertawa kencang dan mengejarnya. Habislah dia jika tertangkap "Besok kita honeymoon ke Bali, ya Beb." kata Altar kencang membuat ia buru-buru mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi rumah sakit jiwa, memberitahu jika ada salah satu pasien yang kabur dari sana dan tengah mencoba menculiknya. Altar setan sialan!