Harus baca!
7 stories
Do Ut Des (Completed) by Amaranteya
Amaranteya
  • WpView
    Reads 5,005
  • WpVote
    Votes 1,103
  • WpPart
    Parts 32
(Dimohon dengan sangat, hati-hati saat memahami isi di dalamnya, rawan tersesat) Pemahaman dogmatis sudah lebih dari cukup bagi Laith untuk menyembah Tuhan. Tak perlu tanya ini dan itu, intinya jalankan saja. Toh, bagaimanapun mengorek tentang-Nya, tetap ada batas yang tidak akan bisa dipahami Laith. Karenanya pula, ia stagnan, bertahan dalam kejumudan iman. Namun, itu dirinya sebelum bertemu sosok perempuan dalam mimpi yang tiba-tiba sungguh ada di depan mata. Bermula dari bincang singkat perihal Beauvoir, filsuf yang oleh Albert Camus, dianggap telah membuat para pria Prancis terlihat konyol, prinsip dogmatis Laith dikikis habis. Di sisi lain, pertemuan itu berimbas pada Oryza, perempuan yang selama ini bisa mewujudkan ungkapan "Do ut des" sebagaimana yang diharapkan Laith. Aku memberi, supaya engkau memberi. Keduanya ... kacau. Sederhana, bisakah Laith mengurai jumud yang selama ini membelitnya, tanpa menjatuhkan salah satu dari mereka? Ah ... bukan, bisakah Laith tetap berdiri tanpa goyah? "Lo aja bingung sama yang katanya lo sembah. Jadi, lo nyembah siapa selama ini?" ______________ Warning! Be wise reader! Amaranteya's stories are always full of mature contents (even though it doesn't mean about sexuality) and sensitive topic.
Kelamkari by Amaranteya
Amaranteya
  • WpView
    Reads 4,948
  • WpVote
    Votes 1,332
  • WpPart
    Parts 33
Bagi Laith, menghadapi pikiran kelewat normal ayah dan kakaknya saja sulitnya sudah setengah mati. Belum lagi tingkah dan kekritisan berpikir keponakan tercinta yang baginya lebih cerdas dibanding anak seumuran. Ini, hidupnya dibuat semakin kalang kabut karena sang pujaan hati dilecehkan dosen mereka sendiri. Jika tak melelahkan, Laith mungkin tak akan henti mengeluarkan sumpah serapahnya. Syukurnya, Tuhan sayang Laith. Bertemu perempuan antah-berantah yang takut mati hanya karena di akhirat tak ada wifi--katanya--membuat lelaki itu tak jadi menjatuhkan diri dari atas jembatan. Tidak! Hidupnya tak sungguh baik, justru ... semakin rumit. Harap maklum, ini bukan cerita ringan yang bisa kaubaca untuk melepas penat. Tuhan masih akan menjadi poros utama cerita ini ada dan berputar-putar di sana. Lewat sudut pandang, kemurnian sosok anak kecil, temu, duka, juga ... cinta. Kelamkari; cita yang berwarna. ________________ Kumohon, kosongkan kefanatikan sebelum membaca cerita ini. Karena wadah yang penuh, tak akan dapat menampung apa-apa yang baru.
Dua Titik Tiga by Amaranteya
Amaranteya
  • WpView
    Reads 4,004
  • WpVote
    Votes 959
  • WpPart
    Parts 27
Jalaluddin Rumi adalah tokoh idola Riera. Banyak pemikiran-pemikiran beliau menjadi patokan bagaimana Riera hidup, termasuk perkara perpisahan. Sayang, hal itu justru menjadi bumerang baginya. Efek perpisahan mempertemukannya dengan pemuda asal Jogja yang memegang teguh falsafah Jawa sebagai prinsip. Memaknai hal-hal kecil sedetail mungkin, membawa Riera sengaja menenggelamkan diri untuk menyelami pikiran lelaki itu. Sayang, kontradiksi itu akan selalu ada. Perpisahan juga membawanya pada sosok lelaki yang tak mengakui eksistensi nilai kesusilaan, keindahan, dan kemanusiaan. Benar, perpisahan membawa Riera menemukan banyak hal, yang suatu saat akan kembali mempertemukannya dengan perpisahan yang lain. Bukankah itu hidup? "Tidak ada kata perpisahan, bagi dia yang mencinta." -Jalaluddin Rumi. ___________________ As always, sikapi dengan bijak setiap ceritaku. Kosongkan kefanatikan sebelum membaca. Mari berpikir dan jangan jadi kura-kura dalam tempurung.
Adjektiva Falguni (Completed) by Amaranteya
Amaranteya
  • WpView
    Reads 3,272
  • WpVote
    Votes 788
  • WpPart
    Parts 23
Dunia perjokian tugas sudah membuatnya setengah mati ingin mengumpat. Andai tak mendapat banyak uang dari sana, Fal pasti sudah mencaci maki para pengguna jasa otak, tangan, dan waktunya itu. Sialnya, kegondokan Fal semakin diuji dengan penemuan sticky note misterius di depan pintu loker, dengan tulisan singkat di atasnya. Falguni tidak peduli, pun tidak ingin peduli sebenarnya. Namun, berawal dari sana, Fal semakin benci dengan banyak hal, terutama si pengirim yang berhasil membongkar habis siapa dirinya. "Kamu adalah nomina, di mana ia tidak bisa bersanding dengan kata 'tidak'. Kamu adalah nomina, yang akan sangat sempurna bila bertemu adjektiva." - Untuk Alinga Falguni
Rhythm Rhapsody by Amaranteya
Amaranteya
  • WpView
    Reads 4,634
  • WpVote
    Votes 970
  • WpPart
    Parts 60
ONESHOOT (Cerpen, flashfiction, fiksi mini) Apa yang diciptakan oleh Tuhan, selalu memiliki iramanya masing-masing. Hewan, tumbuhan, benda mati, manusia, detak jantung, hingga peredaran darah dalam urat nadimu. Kesan bahagia akan selalu ada, tak peduli dalam komedi, romansa, bahkan sebuah tragedi. Ya, eksistensi irama kebahagiaan akan selalu dekat dengan kehidupan. Tangis kelahiran bayi, tangis kematian, tangis pengharapan dan pengampunan, sampai tangis nestapa di bawah rintik hujan. Ini mungkin bukan kumpulan cerita yang seratus persen kau harapkan. Karena cerita-cerita ini, mengembuskan iramanya sendiri. ------------------ Tetap berpegang pada ciri khas penulis, tidak akan ada kisah cinta sesama makhluk yang berlebihan.
Catatan sang Musafir (Completed) by Amaranteya
Amaranteya
  • WpView
    Reads 8,043
  • WpVote
    Votes 1,628
  • WpPart
    Parts 36
Dunia terlalu luas bagi mereka yang menenggelamkan diri di sudut kamar. Namun, terlalu sayang dilewatkan bagi mereka yang suka berpetualang. Dalam perjalanannya mencari jati diri, Asgard Al Fatih menemui banyak karakter manusia. Mulai dari yang dikatakan orang-orang sebagai pendosa, sampai yang mengagung-agungkan diri layaknya tangan kanan Yang Kuasa. Perjalanannya dimulai dari tanah kelahiran sang ibu, Oslo, Ibukota Norwegia dan akan diakhiri di tanah dakwah sekaligus tanah air ayahnya, Indonesia. Pelosok-pelosok negeri akan ia jajaki, tak terkecuali budaya, politik, kehidupan beragama, hingga sejarah di dalamnya. Dalam jurnal Asgard, banyak pertanyaan yang akhirnya terjawab lewat perjalanan panjang itu. Keberadaan Tuhan, alasan berkeyakinan, rindu tak berkesudahan, juga keplatonikan cinta. Jangan kira bahwa petualangan Asgard mulus tanpa hambatan. Ia hampir goyah saat dipertemukan dengan seorang perempuan ateis berdarah Tionghoa kelewat kritis yang lontaran pertanyaannya membuat lelaki itu bungkam. Akankah lelaki yang dinamai sesuai nama salah satu penguasa Utsmaniyyah itu, menemukan dirinya secara utuh saat menginjakkan kaki di negeri Seribu Candi? Siapkan diri dan mari berpetualang denganku, Amaranteya.
Logika Jentera (Completed) by Amaranteya
Amaranteya
  • WpView
    Reads 13,487
  • WpVote
    Votes 2,484
  • WpPart
    Parts 33
Kekecewaan memang membawa Aeera pada titik "menihilkan" Tuhan. Namun, bagaimana jika ia bertemu dua sosok yang sukses menyudutkannya habis-habisan perihal penyangkalannya, mengenalkan logika jentera, berputar tanpa henti? Sedang, Maruta dan kawan-kawannya saja berusaha sehalus mungkin mengarahkan Aeera kembali. Kekacauan pikiran Aeera tak berhenti di sana. Fakta demi fakta mengejutkan ia dapati, lebih-lebih tentang Maruta juga masa lalu lelaki itu. Barangkali itulah cara Tuhan menunjukkan jalan. Situasi yang menjadi titik balik luar biasa dalam hidup Aeera. Ia ... dihadapkan pada kemungkinan, baginya, Tuhan itu nihil, atau hanya dia yang ingkar? ______________ Mature content bukan hanya perihal seksualitas. Be wise reader!