Assya itu sederhana, tak ada seorang pun yang dapat menebak pikiran dalamnya. Namun, seluruh duka tercermin dalam penampilannya. Sedangkan Jay, ia layaknya awan mendung yang kian kelabu menahan sesaknya duka. Kadang mungkin hujan dan luruh saat langit di atas sana biru cerah. Rahasia masa lalu yang membuat Assya merasa bertanggung jawab atas rusaknya keluarga itu, membuatnya mengorbankan kebahagiaan dan impian indahnya. Karena Assya tahu, jika semuanya terungkap dirinya tak akan menginginkan kehadirannya sedikitpun. "Kebenaran kadang membuatmu di benci." -DUA JALAN-