[BOOK #3 OF THE JOURNAL SERIES] London dan Zevania adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Seolah ada benang tak kasat mata yang mengikatnya selama 10 tahun terakhir, Zevania kembali menapakkan kakinya ke kota itu. Masih London yang sama, dengan cuaca yang mendung berawan persis seperti pertama kali kedatangannya, yang berbeda hanya satu: niatnya. Dulu dia terbang ke London untuk menciptakan kenangan baru, kali ini dia kabur ke London untuk mengubur kenangan lama. London dan Andrew juga adalah dua hal yang saling berkaitan. Selama 10 tahun terakhir, dia mencoba untuk pergi, tetapi kota kelahiran pria itu selalu mengikatnya. Ratusan tempat di belahan dunia lain hanya pelabuhan sementara baginya, tujuan akhirnya selalu London. Sekeras apa pun usaha Andrew untuk pergi, rumahnya adalah London, tetapi apakah layak disebut rumah jika yang tersisa di London adalah luka? Dua insan ini berpisah pada musim panas ke-16; Zevania meninggalkan London, sedangkan Andrew tinggal di London. Pada musim panas ke-26, Zevania kabur ke London untuk mengubur kenangan lama, sedangkan Andrew kabur dari kenangan lamanya di London. Setelah 10 tahun terpisah dan mengalami berbagai pengalaman pahit yang banyak mengubah diri mereka, berhasilkah London mewujudkan misinya untuk menyatukan Zevania dan Andrew?

[BOOK #1 OF THE JOURNAL SERIES] Mendapatkan beasiswa selama setahun di Inggris pastinya diterima baik oleh Zevania Sylvianna, seorang gadis pecinta klub bola Manchester United. Berangkat seorang diri ke negeri asing tak membuatnya mundur dari proses mengejar impiannya sebab ia percaya bahwa sebuah mimpi akan tercapai dengan tekad yang kuat. Kehidupannya berubah sesampainya di Inggris. Masuk ke klub jurnalistik membuatnya memiliki kesempatan untuk mengenal lebih jauh seorang Andrew Stanley, kiper tim futsal sekolah. Namun, ia harus menerima kenyataan bahwa Dave Collins, sahabat Andrew, juga memiliki perasaan padanya. Ditambah keengganan teman-temannya dalam memerjuangankan mimpi mereka karena trauma masa lalu. Di tengah perbedaan latar belakang ini, Zevania belajar bagaimana menghargai orang lain, meraih mimpi, dan merelakan orang yang disayangi.

"Ew, there is no way on earth I'm sharing a bed with you! I would rather bleach my hair, and go on a double date with Cormac McLaggen, the Devil and Voldemort!" She said. "Likewise, I will take the couch." He said. - 5 years after the 2nd Wizarding War, Hermione Granger got into a terrible accident which landed her in St. Mungos, with none other than Draco Malfoy as her healer. When Hermione breaks up with Ron after he caught him with someone else after a long night of drinking, she has nowhere to live and ends up sleeping in her office, but when a certain blonde finds out about this, none other than Draco Malfoy, takes her under his wing, and gives the countries beloved war heroine a place to stay.

Pengetahuan Harry Potter agar kamu bisa jadi Potterhead pro

"Malfoy?" I repeated. "Kiss me." He said, suddenly. "Might as well start now." He looked at me expectantly, so full of desire, that I couldn't breathe for a moment. The emotion in Draco's eyes was something far different from the need I had grown used to seeing in Ron's eyes. Draco was looking at me like I was the only thing in the world that mattered at that very moment, his eyes devouring me hungrily as if they couldn't believe that I was really in front of him. In spite of myself, I stepped further into his embrace, pressing a hand to his chest. His hand remained on my face, still but a whisper of a touch, as if afraid that if he pushed, this fragile moment would shatter beyond repair. I stared up at him, confused by his hesitation. These were just lessons, right? I was so used to kissing Ron that this was strange, what made it even stranger was that it was Malfoy I was going to kiss. His hand unconsciously drifted to my waist, and he pulled me closer gently, making it clear that this was my choice, and I could break the embrace if I wished. His face came closer to mine, slowly but steadily, and it stopped just centimeters from mine. He was so close now, that I could see a faint scar on his lower lip. If I just moved my head a bit... ••••• When Ron cheats on Hermione because she won't satisfy him sexually, Hermione makes a deal with Draco Malfoy that will change her life forever, for better ...or worse. ••••• Warning: Contains mature content such as bad language and sexual themes. Also, mentions of rape and triggering themes. Now in editing by SirenSong55 Highest rank: #1 in Dramione #50 in fanfiction #1 in romance Cover by @khmbrleya

tentang metawin yang harus ketemu bang bret saat beli mie inul Start on June

COMPLETED - Draco Malfoy hanya ingin menjauh, menjauh dari hiruk pikuk kehidupannya yang mulai memuakkan, itu sampai ia bertemu dengan seorang gadis kecil dengan rambut pirang dan mata silver yang tidak bisa tidak dihiraukannya.

D i s c l a i m e r : Eventhough it's bxb love story, alur cerita yang twist bisa dinikmati oleh beragam selera pembaca. Spread love and enjoy! --- Win Metawin adalah orang terakhir yang akan panik jika sesuatu yang gawat terjadi. Sayang, pertengkarannya dengan seorang sahabat mengubah kehidupan Win. Hari itu genap dua tahun ia kehilangan sahabatnya. Di tengah musim dingin akhir tahun Eropa, Win bertemu dengan keajaibannya. Lalu, jika memang mereka kembali, apa semuanya akan semudah itu? Bagaimana dengan perasaan terpendamnya? Apakah sahabatnya yang tidak lain adalah Vachirawit akan mengambil kesempatan kedua mereka? Tapi... mereka tidak pernah tahu badai apa yang menunggu di depan, bukan?

⠀꩜〻 Perjalanan Aye kembali ke desa asalnya, membawanya ke sebuah rahasia di keluarganya. Tentang peliknya cinta di tengah keadaan yang tidak menerima. ───────────────────── ©️2020, jealullacby

"I know you're skirting around the subject again, Draco, so you might as well just say what you want to say." He looked up at me then, a barely readable expression on his face. My chest tightened slightly as he just watched me, his eyes tracing over my face. After a few silent minutes, he finally straightened up in his chair and tossed the Prophet into the chair next to him before looking back at me. "Weasley is an idiot." It's 2002, four years after Hermione graduated from Hogwarts. In the midst of planning her wedding to Ron, her life turns upside down by news that breaks her heart, and when a certain blond wizard shows back up in her life, she realizes that maybe what she planned for isn't what she truly wants. Characters do not belong to me, they belong to JK Rowling