CERPEN
3 stories
 SOSOK ALAM #C1 by Nurmayatiskr2
Nurmayatiskr2
  • WpView
    Reads 38
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
"Alam terikat akan dirimu, jika kamu memiliki perasaan untuknya" - Alam °°° Tidak tahu apa yang dipikirkan mereka dulu. Kini, mereka mendapatkan hasilnya. Dunia modern, masa depan Indonesia telah terwujud dengan menyampingkan hal yang paling berarti pada massanya. Namun, sekarang usahanya telah sia-sia. "Alam, apakah kamu tetap tidak bisa membantu kami?" Gadis itu hanya terdiam tidak bisa menjawab satu kata pun. Ia telah gagal lagi. "Alam dia akan membantumu, ajaklah. Kami yakin dan kami percaya suatu keajaiban akan datang." Cahaya itu hilang, dan gadis itu tidak tahu apakah tanggung jawab yang begitu besar itu akan bisa ia lakukan dengan baik kali ini. Manusia. Makhluk yang memiliki sifat egois dan serakah apakah pantas mendapat belas kasihan alam yang ia manfaatkan? Bukankah kini mereka hanyalah manusia biadab yang tak mungkin akan mengerti lagi. Lantas bisakah Alam melakukan perubahan di saat ia sendiri manusia yang mengerti tentang alam? ••••••C•E•R•P•E•N•••••• ||||||||||||||||||| Copyright©2022 FantasyxNurmayatiskr
THE PLANET SKAAD #C2 by Nurmayatiskr2
Nurmayatiskr2
  • WpView
    Reads 16
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Planet Skaad, dunia kegelapan dalam pagi dan malam. Cahaya ada dalam hati. Namun, pemikiran baru terkadang tidak berarti. Perubahan harus dilakukan demi masa depan dan pengorbanan adalah caranya. "Jalani hari tetap tersenyum dan bayangan adalah kita." - Chaya Tra Siko ••••••C•E•R•P•E•N•••••• ||||||||||||||||||| Copyright©2020 FantasyxNurmayatiskr
HOPELESS #C3 by Nurmayatiskr2
Nurmayatiskr2
  • WpView
    Reads 23
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 1
Kutorehkan tinta hitam di atas kertas kosong yang berserakan dengan rangkaian alur cerita klasik tentang hidup. ••• Ruang hampa tanpa arti. Pena tajam mengiris nadi. Delusi yang menyeruak bagai api. Membara tanpa henti. Namun, semua hanya tentang diri. Menyanggupi harapan tetapi tunjuk jari. Bagaikan dan andaikan hanyalah pretensi. Entahlah akan berakhir jadi apa nanti. - Azas R. ••• Suara asing yang memanggil, menyadarkanku bahwa waktu untuk terlena telah usai. Waktunya kututup dengan rapi satu kisah untuk sehari. "Kebiasaanmu tidak berubah yah, Zas. Istirahatlah," pintanya sembari merangkulku. Aku menganggukan kepala dan belirih pelan, "Iya sebentar, satu tanda merah terakhir." ••• Dia pembawa makna dalam kehampaan yang lama. Dia segalanya dalam aksara yang ada. Dia adalah asa pengganti kecewa. Ini kisahnya. Dari asa yang datang menjadi rasa yang berharga. ••••••C•E•R•P•E•N•••••• ||||||||||||||||||| Copyright©2023 FiksiRemajaxNurmayatiskr