Harry sudah berhenti menghitung berapa kali ia jatuh. Tangannya gemetar begitu parah hingga ia tidak bisa menulis dengan benar. Kepalanya berdenyut setiap kali ia menggunakan sihir, pandangannya kabur seolah dunia sedang menjauh darinya. Ia kehilangan suara begitu sering hingga ia mulai berpikir bahwa ia lebih baik diam selamanya. Ia merasa kosong. Ia sudah lelah. Ia ingin menyerah. Tapi Draco Malfoy menolak membiarkannya. Draco menemukannya pingsan di perpustakaan, tubuhnya dingin seperti es. Ia berteriak memanggil Madam Pomfrey, menggendong Harry seolah tubuhnya tidak lebih berat dari selembar kertas. Dan ketika Harry terbangun, Draco menatapnya dengan ekspresi yang tidak pernah ia lihat sebelumnya-bukan ejekan, bukan amarah, tapi ketakutan yang nyata. "Kau pikir aku akan membiarkanmu mati begitu saja, Potter?" Draco mulai muncul di mana-mana. Mengawasi. Menyodorkan ramuan yang katanya "bukan urusanmu dari mana aku mendapatkannya." Mencibir setiap kali Harry mengabaikan kesehatannya. "Jangan pikir kau bisa mati sebelum aku sempat mengalahkanmu," katanya. Tapi matanya berkata sesuatu yang lain: Jangan tinggalkan aku. Ketika Harry jatuh lagi, kali ini lebih buruk-darah mengalir dari hidungnya, tubuhnya kejang tanpa kendali-Draco hampir menghancurkan ruang kesehatan dengan teriakannya. Harry ingin mengatakan bahwa ini bukan tentang Draco. Tapi kemudian ia melihat pria itu menggenggam tangannya seolah dunia akan runtuh jika ia melepaskannya. Dan tiba-tiba, ini memang tentang Draco. Tentang bagaimana Draco tidak hanya peduli. Tentang bagaimana Draco berjuang lebih keras daripada dirinya sendiri. Dan untuk pertama kalinya, Harry berpikir... mungkin ia bisa mencoba bertahan. 𝗙𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗞𝗲-𝘀𝗲𝗽𝘂𝗹𝘂𝗵 𝗯𝘆 𝗔𝗠𝗔 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐓𝐲𝐩𝐞: 𝐋𝐨𝐧𝐠 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲𝐥𝐢𝐧𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫: 𝟐𝟒 (𝐄𝐬𝐭𝐢𝐦𝐚𝐭𝐞)

Sejak kecil, Layang hanya mengenal Kirana sebagai satu-satunya orang yang menyayanginya. Namun, setelah Kirana meninggal, hidup Layang berubah total. Ia dipaksa kembali ke rumah keluarga kandungnya, tempat yang terasa lebih asing daripada kota mana pun yang belum pernah ia pijak. Keluarga itu tidak pernah benar-benar menerima kehadirannya. Apalagi saat Layang mulai menunjukkan gejala yang tak bisa ia kendalikan, tubuh yang sering lelah, tidur tiba-tiba di sembarang tempat, dan halusinasi yang membuatnya semakin dijauhi. Orang-orang menyebutnya pemalas. Anak buangan. Beban tambahan. Namun, yang paling menakutkan bagi Layang bukanlah tubuhnya yang terus mengkhianati dirinya, melainkan kenyataan bahwa ia mungkin tak akan pernah benar-benar punya tempat untuk pulang. Bagaimana jika tempat bernama "rumah" itu tak pernah benar-benar ada?

Jagat pernah merasakan hancur yang tak mampu ia jelaskan betapa menyakitkannya. Tidak ada siapa pun yang tahu, bahwa sejak hari di mana rumah mereka dilingkupi duka, ada lubang begitu besar dalam hatinya. Jagat memutuskan untuk pergi sejauh yang ia bisa, selama yang ia perlu. Berharap dapat menemukan kesibukan yang membuatnya lupa pada segala luka. Namun hari itu, Ibu memintanya pulang. Jagat harus kembali berhadapan dengan ratapan yang sejatinya tak pernah usai.

Je yang selalu sendirian. Kesunyian selalu memeluknya. Kehampaan adalah hal yang selalu mengisi ruang hatinya. Kekosongan adalah rumah untuknya. Semuanya selalu seperti itu sejak awal. Kosong, sunyi, dan kosong adalah tiga hal yang selalu mengelilingi Je. Je tidak berusaha menghindar, menikmatinya adalah hal yang Je lakukan sejauh ini. Semuanya berlangsung dengan baik-baik saja hingga sesosok makhluk kecil datang padanya. Mengobrak-abrik ruang hatinya hingga entah sejak kapan mulai mengisinya. Sesosok itu tapi tidak bisa diraih. Jemarinya selalu berusaha merengkuh sosok yang Je tahu rapuh di dalam. Sosok itu adalah adiknya, Juan. Foto cover by pinterest Start: 5 juli 2022 End: 26 November 2022

"Kenapa di kehidupan yang hanya satu kali ini, gue nggak dikasih kesempatan untuk merasakan hangatnya sebuah keluarga?" - Raden Kajingga Cakrawinata. Sial, satu kata yang cocok untuk menggambarkan kehidupan Raden. Terlahir sebagai anak bungsu, tapi tak seberuntung bungsu pada umumnya. Anak bungsu identik dengan kasih sayang yang luar biasa dari orang tuanya. Tetapi, berbeda dengan Raden. Bungsu yang kehilangan keluarganya, hangatnya sebuah keluarga. Lebih tepatnya, bungsu yang kehilangan peran ayah di kehidupannya. Raden terlahir tanpa adanya peran ayah, sejak pertama kali ia membuka matanya untuk melihat dunia. Hanya satu yang belum pernah ia lihat, sosok ayah yang hanya menjadi bayangan samar di pikirannya. Mungkinkah Raden memiliki kesempatan untuk melihat atau bahkan merasakan kasih sayang seorang ayah?

[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA] [DILARANG PLAGIAT KARYA] . . . "Apa penyesalan terbesar dalam hidupmu?" "Memaksakan asa pada batas takdir, hingga akhirnya lenyap segala yang pernah digenggam."

❝Gege, kata Komandanku, setelah kamu kehilangan seseorang, duniamu tidak akan berakhir sampai di situ. Duniamu akan terus berlanjut, dan mau tidak mau kamu harus menghadapinya. Yang harus kamu pahami, setelah kamu kehilangan, bukan dunia yang selesai, tapi semua cerita tentang orang itu yang usai.❞ 一Praka Jenderal Abdigara. ❝Jenderal, kalau kata kamu sebuah senyuman adalah obat terbaik untuk menutupi luka setelah kehilangan. Apa senyumanku yang akan datang pun menjadi obat terbaik setelah kamu mengucapkan selamat tinggal?❞一Gedisya Artasenja Batari Langit. Kepada : Bumi Jakarta, buku ini menceritakan perihal dua manusia berduka, satu tanpa langkah, satu lagi hidupnya tak indah. Tidak lupa juga dengan enam manusia lainnya yang sama-sama mencari arti sebuah rumah, yang dapat dijadikan tempat pulang kala hidupnya tak lagi tenang. [𝐉𝐚𝐲 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐥 𝐚𝐮] Rank : #1 in Jay #4 in jay enhypen #1 lokal au © Belssfys, 2022.

Jeandra hanya tidak tahu, apapun yang ia lakukan selalu salah di mata Mahendra dan Keandra, juga kedua orang tuanya. Kata mereka Jean pengganggu dan biang rusuh, maka Jean harus tetap diam, tidak boleh berisik, dan tidak boleh bermain. Tapi, Jean kecil tidak bisa. Kata Mama, Jean harus selalu menjaga adik Kean. Sebagai seorang kakak, Jean tidak boleh membiarkan adik kembarnya itu terluka. Kata Papa, Jean harus bisa mengimbangi pencapaian sang abang, Mahen. Jean harus menjadi pintar dalam bidang akademik, memiliki banyak keahlian, membangun relasi yang baik, penurut, dan dapat membanggakan semua orang. Tidak boleh sebaliknya. Brothership Family Friendship

Di sebuah rumah yang dulu hangat oleh tawa, kini hanya sunyi yang mengendap di sela dindingnya. Daru sang kakak yang terlalu cepat dewasa karena keadaan berusaha tetap tegak meski tubuh dan hatinya perlahan runtuh. Rega sang adik yang penuh amarah dan kehilangan berdiri di tengah gelombang rasa kecewa dan rindu yang tak pernah terucap. Daru memikul terlalu banyak, terlalu diam. Rega menyimpan terlalu dalam, terlalu marah. Saat tubuh mulai tumbang dan luka tak bisa lagi disembunyikan, mereka harus memilih- memperbaiki yang retak, atau membiarkannya hancur selamanya.

ENHYPEN - Jay Sickfic ini akan menjadi kumpulan cerita dengan berbagai kejadian yang berfokus pada kondisi Jay yang jatuh sakit di berbagai situasi. Setiap cerita akan memiliki tema dan konflik yang berbeda, tetapi tetap berpusat pada bagaimana sakitnya Jay memengaruhi dirinya sendiri maupun hubungan dengan member lain. Setiap cerita dalam kumpulan sickfic ini akan menggali berbagai sisi dari hubungan Jay dengan member lain, memperlihatkan bagaimana mereka masing-masing bereaksi terhadap sakitnya Jay dan bagaimana momen ini membawa mereka lebih dekat satu sama lain.