LoVeLG23
- Reads 17,446
- Votes 576
- Parts 42
[COMPLETED]
"Kalau gitu, gue boleh minta hadiah?" bisik Dewa.
"Hadiah apa?"
"Hadiah karena udah berhasil bikin pacar gue nangis bahagia."
Tanpa menunggu jawaban, Dewa menundukkan wajahnya. Perlahan, sangat perlahan, ia mendekatkan bibirnya ke bibir Tian. Ciuman itu dimulai dengan sentuhan yang begitu ringan, nyaris seperti kepakan sayap kupu-kupu. Lembut dan penuh perasaan. Tidak ada tuntutan, tidak ada gairah yang terburu-buru. Hanya ada cinta yang murni dan dalam.
Rasanya seperti cokelat panas dan angin malam. Manis, hangat, dan sedikit dingin di saat yang bersamaan. Ini adalah ciuman yang berbicara tentang kenyamanan, tentang rasa aman, tentang janji akan ribuan malam seperti ini di masa depan. Ciuman yang terasa seperti sebuah rumah.
Saat mereka akhirnya melepaskan tautan itu, mereka tidak langsung menjauh. Mereka hanya menyatukan dahi, memejamkan mata, merasakan napas satu sama lain di udara malam yang sejuk.