Angga dan Zara mengambil keputusan besar, di mana mereka sebenarnya tidak menghendaki hal tersebut. Mereka nyaman dengan satu sama lain, bukan dalam sebuah ikatan. Mereka mengakui hanya sebatas sahabat. Tidak ingin lebih dari itu. Prinsip mereka, kalau jatuh cinta, lalu ada yang terluka, maka mereka tidak akan bisa kembali seperti semula, tidak ada lagi rumah untuk kembali. Jatuh cinta pada sahabat, apabila berakhir menyakitkan, maka bukan hanya kehilangan cinta, juga kehilangan sahabat terkasih. Namun, semua prinsip itu putus begitu saja ketika ada kontrak yang harus mereka lakukan. Mereka memilih untuk menyerah dan mencoba menjalaninya. Semula berjalan seperti biasa, namun ketika semuanya terjalani dengan keseharian, apakah mereka masih bersikukuh tentang persahabatan mereka? This is, Term Marriage. == CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA ==

"DASAR KULKAS JALAN !!!" "DARI PADA LO CEBONG NGANYUT" Cowo yang super super dingin bisa jatuh cinta sama cewe cerewet?huhuhu emang ya sekeras apapun batu es dia bakal cair ketika ada yang menyinari nya:) langsung baca aja yu gaes !!!

Jangan tanya kemana aku akan pergi, jangan menungguku untuk kembali. Karena mungkin aku tidak menjauh, hanya kamu yang membuat ku terlihat jauh. Semakin erat mengikat, maka pedih itu akan semakin lekat. Katanya cinta akan seperti duri, bila rindu itu hanya kamu nikmati sendiri. Tetapi bagaimana ia menjelaskan cinta kita yang menyatu namun berujung pilu? Rindu yang beranak-pinak tak lantas menetas dan merekah, tetapi terpecah belah. Lalu, untuk apa saling mencintai bila hanya untuk saling menyakiti?

Fan fiction of Adisty Zara & Angga yunanda don't take it seriuosly, just enjoy my works! -fintadewisavira-

Katanya, kita seperti simbiosis mutualisme. Kamu membutuhkanku untuk berkembang biak. Sementara aku membutuhkanmu untuk bertahan hidup, melindungi diri dari dunia luar yang sering kali menikamku dengan ketidakadilan. Tapi bagaimana bisa semuanya berubah seiring berjalannya waktu? Bagaimana bisa aku mencintaimu di saat aku sangat amat mengetahui, kau sangat mencintainya. Dan hidupmu adalah dia, bukan aku. Dia adalah semestamu, tempat sandaran seluruh keluh dan kesahmu. Sementara bagi kalian, aku hanyalah benalu yang terselip dalam sebuah hubungan harmonis yang telah kalian bangun dalam kurung waktu yang lama. -Starla Adzara Anindita

Ketika perasaan asing mulai hadir, mampukah 'kamu' dan 'aku' melebur menjadi kita seutuhnya?

Mungkin kehadirannya adalah sebuah kesalahan besar untuk lingkungan sekitar ku, tapi bagi diriku kehadirannya adalah bukti dari kebaikan semesta. Dia adalah penghubung antara aku dan dia. Penghubung antara aku, Zara dan Dia Angga. Dan kehadirannya itu ku rangkai dalam namanya, Ranggantara.

Angga hanya asal bicara saat malam itu dia bilang ingin berada di satu project yang sama dengan Zara. Mungkin benar kata orang, perkataan itu adalah doa, yang bisa menjadi nyata kapan saja. Kisah mereka penuh dengan hal-hal manis, seperti isi dalam cookie jar.

"Semua orang mengatakan aku aneh karna aku dapat melihat mereka yang tidak terlihat"