PermenKaret5
- Reads 695
- Votes 31
- Parts 21
Pada dasarnya manusia adalah makhluk pelupa, menulis atau bahkan mengabadikan gambar melalui lensa kamera merupakan cara yang banyak di pilih oleh manusia.
Mungkin dengan cara tersebut kita dapat mewariskan sepenggal cerita atau senyum bahagia kepada para manusia masa depan.
karna itulah meski hanya sepenggal cerita yang sederhana atau gambar yang usang, namun untuk melupakan hal-hal kecil sangat membuat ku tarkucilkan di ceritaku sendiri.
Lantas apa yang aku dapat setelah itu?
Yah jawabannya adalah kenangan, kenangan manis yang seketika berubah menjadi masam,kecut dan pahit,tak ada seorangpun yang ingin merasakan kenangan tersebut, namun cobalah ambil kutipan dasarnya yaitu kata ikhlas. Mengikhlaskan adalah cara yang sulit bukan?.
Namun seiring berjalannya waktu aku bisa melupakannya dengan berbagai kesibukan,baik dari pekerjaan ku sendiri maupun dari orang-orang baru yang ku temui, mereka berhasil membuat hati yang kosong menjadi berpenghuni, hati yang layu menjadi bersemi.
Mengapa "D alam T akdir"?. Menurut ku manusia tak bisa dipisahkan dari yang namanya 'Takdir', baik it takdir yang kita inginkan maupun takdir yang mempercundangi kita.
"D alam T akdir" mungkin adalah pemikiran ku yang sangat sporadis,sangat naif dengan berusaha melawan arus 'T akdir' , dengan merasa aman dan nyaman tanpa pernah memikirkan hal terburuk dari sebuah perpisahan.