(SEDANG DALAM TAHAP REVISI) Ketika takdir mempermainkan perasaan seorang Sabrina Veronica dengan apiknya. Dimana sabrina harus menerima kenyataan pahit, sekaligus memilukan karena Arga seseorang yang di cintainya hanyalah berpura-pura mencintainya agar pria itu dapat menghancurkan dirinya. Ingin tau alasan dibalik perlakuan arga pada sabrina, gadis yang mencintainya dengan tulus? Cuss di baca ceritanya biar gak penasaran:) Highest rank: 1 di Amarah, 3 di Sabrin, 4 di Arga, 22 di Luka, 4 SMA, 2 di Dendam, 1 di Luka PUBLISH [23/1/19] TAMAT [12/3/19] [PS: typo bertebaran dimana-mana. Kalo ada yang ga mudeng sm alur ceritanya harap maklum, namanya juga PEMULA] Alur nya gak ketebak, dan jangan coba nebak-nebak karena lo bukan DUKUN wkwk.

Di setiap detik waktu ku. Aku selalu merasakan ada sesuatu yang hilang dari diriku, namun aku tak tau apa itu. (Arga Alenta) Aku berada dititik lemahku, ketika seluruh dunia menyuruhku untuk melupakanmu. Disaat takdir menentang rasa cintaku terhadapmu, disaat perjuanganku terasa sia-sia, disaat itula aku menyerah. Aku menyerah untuk mencintaimu, aku menyerah untuk memperjuangkanmu, aku menyerah pada takdir yang tidak mendukungku. (Sabrina Veronica) Highest rank: #10 di Duka, 8 di Duka, 3 di Duka #11 di Arga # 1 di Arleta # 7 di Sabrina cerita ini adalah sekuel dari cerita SABRINA, jadi yang belum baca cerita SABRINA bisa bca dlu biar ngerti sama alurnya. -bhs non baku -cerita absurd -typo bertebaran Update suka-suka:v jdi ga bsa di tebak kpn update:')

[ T a m a t ] Jangan lupa VOMET yah, manteman! - - - Andai semua ini mimpi, mungkin aku akan memaksakan bangun daripada harus menikmati ending pernikahan ini nantinya. Cepat atau lambat, pernikahan ini tidaklah diinginkan, pasti suatu saat akan berhenti di titik perpisahan. Karena tidak ada kecocokan sama sekali antara aku dan Ali. Mata ini mengamati dari rambut lalu turun ke bagian perut. Aku merengut dalam hati. Lelaki ini sama sekali bukan tipeku. Lelaki yang selama ini kuimpikan adalah, lelaki bertubuh kekar dengan perut seperti roti sobek. Sementara yang ini, bahkan perawakannya lebih mirip remaja SMA. Tidak dewasa sama sekali. Tubuhnya kurus, tidak berotot, tidak tinggi, bahkan ketika berdiri menyambut tetamu di pelaminan tadi batas tinggi badannya hanya sampai di bahuku saja. "Liat apa? Aku sexi yah?" Tatapan kami bertemu, aku segera melengos sambil memutar bola mata. Malas. "Sexi apaan, rata gitu!" sungutku sambil bersedekap. "Apanya yang rata?" - - - Jangan diplagiat, yo! Jangan lupa follow wattpadku, yo! @BhiFebyola FB : Bhi Fenyola