Benang merah. Benang penanda sang jodoh. Tidak ada yang bisa melihat benang merah yang melilit di jari kelingking tangan kiri selain Mei Ling. Mei memiliki kekuatan supernatural luar biasa yang diturunkan dari nenek buyutnya, satu-satunya orang yang ia kenal bisa melihat benang merah. Sayangnya, mempunyai kekuatan melihat jodoh juga memiliki kekurangan. Mei Ling bisa melihat jodoh orang lain tetapi tidak dengan jodohnya sendiri. Kelebihannya ini lebih seperti anugerah ketimbang petaka hingga suatu hari Mei Ling menyukai salah satu cowok populer di sekolahnya, yang sayangnya merupakan jodoh sahabatnya sendiri. Bisa melihat jodoh benar-benar berubah menjadi petaka sejak saat itu, apalagi melihat teman-temannya satu per satu mempunyai pasangan meninggalkan dirinya yang mungkin bakal jomblo seumur hidup. 2016

Kalau kalian beranggapan ini kisah roman picisan atau fiksi. Well, sorry ini bukan. Disini gue sekedar ingin berbagi cerita. Mungkin lebih tepatnya keresahan seorang anak manusia yang menuju pendewasaannya. Gue pikir, daripada gue cuma berdebat sama pikiran gue sendiri kenapa nggak coba gue tuangin lewat tulisan? Intinya disini gue ingin mengajak kalian melihat semua peristiwa yang terjadi dengan dua sudut pandang. Semoga bermanfaat (:

[SUDAH TERBIT] [Sequel of kapan peka?] "Yakin lo kuat LDR?" - agres "Gue mah selalu minum obat kuat, jadi tenang sj." - dayra "Ye bego. Serius gua." -agres "Asal bisa saling percaya, why not?" - dayra

[COMPLETED] Hujan, satu hal yang sangat dibenci Cessa. Kebenciannya bukan tanpa alasan, banyak hal yang akhirnya membuat ia membenci hujan. Saat seseorang mau menemani kebenciannya, seseorang lainnya datang dan mencoba membuat Cessa menyukai hujan. p.s: sebagian nama tempat dalam cerita ini adalah fiksi. cover pict source: google