Seteguh dan sekuat apa keyakinan itu berpijak di antara kerasnya batu, suatu saat pasti juga akan jatuh, atau mungkin tergelincir dan meragu. Kembali lagi, semuanya tidak ada yang pasti dan bertahan lama. Dunia punya porosnya sendiri, untuk selalu berputar. Tak lain halnya dengan Ryu Namjoon yang dapat kapanpun merasa ragu untuk menjejalkan kedua tungkainya lebih jauh. "Ryu, kenapa dualismemu sangat terlihat. Kau dingin sekali ketika di ruang sidang. Tapi lihatlah, senyum dengan lesung pipitmu begitu menawan. Tampan sekali." "Jangan pernah bermain denganku nona Bae, aku ini berbahaya." "Aku tahu, aku suka hal yang berbahaya. Sekarang jujur saja, selain riwayat kasus dan pistol, senyummu juga canduku, Ryu." Tapi Ryu lalai, lalai untuk menyadari jika ia sudah terperosot ke dalam. Sangat dalam, hingga semua terasa terlambat. 'Wounds and sorrows are reciprocated in the same way, so is sin' The lethe. February, 2021.

Membuka lembaran baru tanpa sebuah frasa dan aksara yang dapat diucapkan sebagai kalimat pembuka penyambut kebahagiaannya. Ryeo Jungkook agaknya dibuat ragu akan pilihannya sendiri. Entah seseorang yang kini ia rengkuh setiap malam, selalu berada di depannya ketika bangun, dan menjadi sosok malaikat bagi anaknya adalah orang yang sama yang ia inginkan ataupun bukan. Entah dia yang akan membawa kebahagiaan bersamaan meluruhkan segala rentetan kenangan kelamnya, atau diakah definisi kebahagiaan itu sendiri. Idyllic. Judul lama: Rain on Bright Clouds. October, 2020.

Kang Seoyung mungkin selalu memiliki cara untuk menggapai seluruh keinginan dan tujuannya. Tetapi kali ini, melepaskan seorang Yuhn Taehyung adalah penyesalan terbesarnya. Bayangnya hadir di antara dua hati yang sibuk merangkai dan merajut berbagai benang harap dan kebahagiaan. Dia mencoba memberikan luka, tetapi ironisnya dia lagi dan lagi terluka dengan sumber yang sama. Dirinya sendiri. Usahanya sia-sia saja. Terkenang, tersayat, membekas bersamaan dengan kehancuran dan kekecewaan hingga sang penerima luka tak lagi menganggapnya ada. April, 2020.

Di dalam sepasang jelaga hitam nan dingin yang begitu konstan terliput sembilu pilu yang tak ingin ditunjukkan, pada dasarnya seorang Han Taehyung hanya ingin apa itu sebuah kebebasan. Kebebasan untuk hidup, dan melakukan semua hal yang ia suka. Namun ia lupa satu hal, sekeras apapun ia mencoba, kesedihan itu masih saja menyelimuti begitu pekat. Warnanya masih monokrom, dan mengabu. Ia tak bisa menghilangkannya. Karena kisahnya memang sudah ditentukan. Pilihannya hanya tiga. Menyerah, bertahan, atau menghilang dengan cepat. May, 2020.