momoiznn_
- Reads 41,183
- Votes 2,497
- Parts 8
"Kamu seharusnya yang mati!"
Suara itu memekik, lebih tajam dari sembilu, menembus dinding-dinding batin yang selama ini coba Zean pertahankan.
"Pembunuh! Kamu itu pembunuh!"
Kata-kata itu menggema, mengguncang setiap sudut kesadarannya. Ia berdiri mematung, menahan gemetar di ujung jemari, tapi matanya tetap kosong. Bukan karena dia kuat-tapi karena dia udah terlalu sering dijatuhin sama dunia yang enggak pernah berpihak.
Lalu, dengan suara lirih yang hampir enggak terdengar, ia bergumam,
"Emang... kebahagiaan itu berlaku buat Aku?"
---