Daftar bacaan zizavia
5 stories
Forced Love by Visemanboy
Visemanboy
  • WpView
    Reads 12,145
  • WpVote
    Votes 739
  • WpPart
    Parts 16
"Hidupku berjalan sangat bahagia, bahkan aku berfikir aku orang yang paling bahagia didunia ini. Tetapi, tidak setelah bencana ini datang. Hidupku berubah. Hidupku yang bebas, sekarang seakan dipenjara oleh pria yang paling benar didunia ini."
I Hate You!! [Bangchin] END√ by Han_minsoo
Han_minsoo
  • WpView
    Reads 208,006
  • WpVote
    Votes 11,859
  • WpPart
    Parts 40
"Aku tidak mencintainya" Seperti tersambar petir rasanya hatiku sakit mendengar itu walaupun aku tau memang itu kenyataannya. ~~~~ "Dengarkan aku! Aku tidak akan bertunangan ataupun menikah denganmu! Jika saja memang kita menikah aku akan membuatmu menyesal" Eunha menangis, tidak mampu menjawab apapun. "Aku tidak akan tersentuh dengan tangisanmu, jadi percuma saja" WARNING!!📢 ⚠Ada unsur dewasa di beberapa chapter!!⚠ 18+ mohon bagi yang masih polos disarankan jangan baca :) Dan saya mohon dengan hormat dosa ditanggung masing-masing :) Beberapa Chapter di Privat!!!
+22 more
My (ex) Husband 2019  : Jungkook-Eunha by Jovinka_Agatha
Jovinka_Agatha
  • WpView
    Reads 180,901
  • WpVote
    Votes 14,130
  • WpPart
    Parts 40
Long time no see you. - My (ex) Husband 2019 Date : 01-02-2019 Finish : 12-06-2019 Project 2019 cr. Jovinka_Agatha
The Train : Jungkook-Eunha by Jovinka_Agatha
Jovinka_Agatha
  • WpView
    Reads 52,689
  • WpVote
    Votes 6,647
  • WpPart
    Parts 34
Di mana kita bertemu? Di kereta tujuan Busan. Date : 29-01-2020 Finish : 08-04-2020 Project 2020 cr. Jovinka_Agatha
Keping Sebuah Kenangan by kukuhpnr
kukuhpnr
  • WpView
    Reads 529
  • WpVote
    Votes 14
  • WpPart
    Parts 2
"Pernah tahu nggak, kalau aku suka sama kamu?" Dia bertanya seperti itu tanpa menoleh kearahku. Matanya menatap lurus ke depan, pada trotoar yang lengang dan halte yang sepi. Tangannya masih menggenggam pergelangan tanganku. Kami berjalan bergandengan, atau lebih tepatnya, Calvin sedang menyeretku. Aku hanya bisa mengernyit kebingungan. Ingin bertanya maksudnya, sejak kapan, kenapa, atau apa sajalah yang bisa mewakili rasa heranku. Tapi yang kulakukan hanya menggeleng pelan, seraya menjawab, "enggak." "Yaudah. Yang penting sekarang udah tahu." "Cal, bentar." Aku menarik pergelangan tanganku, dan kembali berhenti melangkah. "Kamu lagi nyatain perasaan?" "Aku lagi ngasih tahu kamu, kalau aku suka kamu." "H-hah?" "Mau jadi pacarku?"