Terinspirasi dari WGM (aku harap ini uwu yah:v)

Namanya Lalisa. Pembuat onar nomor satu di Lowell High School. Satu-satunya gadis dalam kelompok berandalan San Francisco. Terpaksa meninggalkan kehidupan luar biasanya dan terdampar di sebuah kota bernama Seoul. Sejak kepindahannya ke Seoul, perundungan adalah santapan yang setiap hari Lalisa rasakan. Bukan tidak bisa melawan, dia lebih dari mampu untuk melakukan itu, tapi dia sudah berjanji untuk tidak terlibat masalah lagi. "Kupikir kau berbeda, ternyata sama saja. Kau tidak lebih dari gadis lemah yang hanya tahu caranya menangis." Lalisa hanya tersenyum tipis mendengarnya. Lelaki dihadapannya itu hanya tidak tahu saja, bahwa ia pernah membunuh di kota asalnya dulu.

Kapan penyesalan dimulai? Kapan penyesalan selesai? __________________________ Rank #1 Fiksi Penggemar on 1st September 2020 Rank #1 Kwon Jiyong on 20th February 2021

Cinta bisa membuatmu melayang, karena dimabuk kepayang. Bisa juga membuatmu menangis terpuruk karena terluka. Mana yang lebih sering kamu rasakan? "Cinta kadang semanis cokelat tak jarang pula seasam stroberi. Tapi, bagiku cinta itu, Kamu." - Kwon Jiyong "Mencintai seseorang sangatlah menyakitkan. Meskipun begitu, aku tidak bisa berhenti kembali kepadamu." - Lalisa Manoban

Apa kata yang paling menyedihkan di dunia? Hampir. Aku hampir cukup baik. Dia hampir mencintaiku. Aku hampir bisa. Kita hampir berhasil. Kita hampir bertahan.

Jiyong tidak tahu bahwa berbohong pada seorang wanita adalah sebuah kesalahan besar. Jiyong tidak tahu bahwa intuisi seorang wanita bisa begitu tajam. Jiyong tidak tahu bahwa Lisa benar-benar tahu apa yang sudah ia lakukan di belakang kekasihnya itu. Jiyong lupa bahwa Lisa adalah gadis yang bisa dengan mudah menutupi segalanya, kekasihnya itu bisa pura-pura terlihat baik padahal hatinya tengah hancur berantakan. Namun, di YG Family Concert. Di malam yang hingar bingar itu, di atas panggung yang penuh lampu sorot, Lisa menumpahkan emosinya. Gadis itu bernyanyi dengan gitar listrik menggantung di punggungnya. Di konser itu, Lisa menunjukkan posisinya. Menunjukkan pada Jiyong dan juga selingkuhan pria itu bahwa dia bukan gadis lemah yang hanya tahu caranya menangis. Dia Lalisa Manoban, si bintang kecil yang sinarnya mampu melampaui si bintang besar G-Dragon.

"Itu ramyun buatan GD oppa, baby. Bukankah seharusnya kau menyimpan dan mengawetkannya?" "Aku bukan fans fanatik GD. Ini hanya ramyun yang harus di makan sebelum minya mengembang." Jiyong meraih tangan Lisa, menggenggam jemarinya dengan begitu lembut seolah jari jari Lisa terbuat dari sesuatu yang mudah hancur. "Jangan jadi fansku. Aku tidak suka. Jadi kekasihku saja." Jiyong terlalu sering mengatakan hal seperti ini hingga Lisa tidak bisa mempercayai satupun darinya.

[ On Going ] ❝ ᴄᴀɴ ʏᴏᴜ ʀɪɴɢ ᴍʏ ʟᴏᴠᴇ ᴀʟᴀʀᴍ? ❞ Rank : 3 in #ygfamily 040720 📍Started : 22 May 2020 ©angelynadiia ۵

Lalisa, seorang solois ternama asal thailand yang kini sudah mendunia, memulai debutnya pertamanya di Bangkok dan debut keduanya di Seoul membuat Lisa digilai karena gayanya yang sangat santai namun tetap keren, Lisa bahkan melanjutkan debutnya di Tokyo saat usianya baru menginjak 19 Tahun. "Eonni aku ingin berhenti menjadi seorang penyanyi" dan Kalimat pendek itu sontak membuat dunia hiburan gempar...

Am I doing well? - Why am I afraid of the end before I start? - I can't let go 'cause you never know - Nobody knows - We always know -