"Aku nggak mau dengar alasan kenapa kamu pergi tujuh tahun lalu. Yang aku mau cuma satu, Ge... jangan pernah lepasin tangan aku lagi." Shani Adiswara Mahendra --- "Shan... kalau aku bertahan waktu itu, kamu yang akan hancur. Tapi sekarang... aku nggak tahu masih kuat nggak buat ninggalin kamu lagi." Gracia Ayuningrat Dewantara

Sepuluh tahun sebagai sahabat, Shani Indira dan Shania Gracia tahu satu sama lain lebih dari siapa pun. Namun, setelah Shani menjadi wakil general manager, cinta yang mereka sembunyikan selama ini berubah menjadi sesuatu yang tak bisa lagi dipendam. Di antara sorotan lampu panggung dan aturan yang membatasi, keduanya harus memilih: mengikuti hati mereka atau menghancurkan segalanya. Penasaran kisah penuh ketegangan dan emosi ini?? Cuss BACA sekarang dan rasakan setiap detiknya!!! 😉

Mereka pernah saling memilih. Tapi apakah cinta cukup untuk bertahan ketika dunia mulai berisik, dan hati tak lagi bicara? Ini bukan kisah cinta manis yang dibumbui bunga. Ini tentang meja makan yang sunyi meski ada dua piring di atasnya. Tentang suami yang pulang tanpa sapa, dan istri yang lelah menunggu tanpa tahu harus marah atau menangis. Hari-hari berlalu seperti biasa, tapi ada yang retak di antara mereka. Bukan karena orang ketiga, bukan karena pertengkaran besar- melainkan luka-luka kecil yang lama-lama menganga. Namun, yang retak belum tentu pecah. Dan yang diam, belum tentu menyerah. Sebuah kisah rumah tangga yang terlalu nyata, terlalu dekat, dan mungkin... kamu pernah ada di sana. Gracia dan Shani, akankah mereka dapat mempertahankan keretakan yang belum pecah itu? ataukah membiarkan semuanya pecah sekaligus? langsung baca saja!!!

Shani dan Gracia telah bersahabat lebih dari sepuluh tahun. Meskipun keduanya punya pacar, mereka selalu mengutamakan satu sama lain. Namun, perasaan mereka lebih dari sekadar persahabatan. Shani terjebak antara pacarnya, Nathaniel, dan perasaan yang tumbuh untuk Gracia. Sementara Gracia, meskipun mencintai Ezra, tak bisa mengabaikan perasaan manisnya terhadap Shani. Ketika perasaan terpendam itu mulai terbuka, mereka harus memilih antara cinta yang sudah ada atau mengungkapkan cinta yang tersembunyi. "Almost, Always" adalah kisah tentang cinta yang hampir terucap, persahabatan yang diuji, dan memilih antara apa yang seharusnya dan apa yang diinginkan.

"Aku tak pernah tau bagaimana perasaan ini bisa hadir sehingga mendominasi hati dan pikiran ku" - Shani Indira Putri Natio - "Aku gak bisa hidup tanpa kamu dan entah apakah aku bisa menjalani hidup jika tanpa kamu disamping ku" -Shania Gracia Putri Harlan-

Jiwanya tak akan pernah hilang dalam kenangan indah terukir bersama. -Mungkin akhirnya tak jadi satu, namun bersorai pernah bertemu. (Nadin, 19)

Prekuel Amygdala - Life Before Marriage. Cinta bukan jawaban dari segalanya. Cinta, menurut seorang Shani Indira hanya ilusi manis yang berakhir dengan luka. Tidak ada janji yang utuh, selalu ada patah, kata-kata hanya akan terasa hampa dan akan menyisakan jejak kecewa yang sulit dihapus. "Berhenti berpacaran dengan semua tumpukan buku itu, tatap dunia yang di dalamnya ada romansa penuh cinta." "Omong kosong." © Joxbai.

Memori tentangnya tersimpan rapi. Tak pernah hilang meski waktu terus berjalan tanpa henti. Tentangnya terselip di sudut Amygdala, berdetak bersama denyut emosiku. "Jangan pernah berhenti memilikiku, hingga ujung waktu." -Sheila on 7

Gracia:"Ci Cani mamah buatin susu coklat buat ci Cani" Shani:"gue gak mau susu coklat gue mau nya susu..." Warning🔞 Shani dom futa

"dia itu kadang dingin kadang nggak, tapi suka ngangenin." ••• Shani dom On going, High rank🥇 #1 greshan [23/06/25] #5 Gracia [23/06/25] Cerita GXG!! Tidak ada unsur plagiat!!