Amar faisal, seorang mahasiswa jurusan ekonomi yang hobi mendengarkan musik dipaksa pindah dari kosan yang selama satu semester ia tinggali demi menghuni rumah milik ayahnya. Ditemani dengan Diaz, sang mahasiswa jurusan teknik mesin di kampus yang sama, mereka merasakan adanya sebuah teror yang mengusik hari demi hari di rumah itu. Lantunan lagu yang terdengar menyayat hati sekaligus terkesan menyeramkan selalu memenuhi gendang telinga mereka hingga tak sanggup untuk sekadar dinikmati. Bunga lotus yang mekar di halaman belakang akan menjawab semua misteri yang mengganjal selama mereka tinggal di sana. [] #238 in Horror (19-08-2017) #796 in Horror (03-03-2017) Story by Febi elita #SwagpopChallenge1

David Lodge berkata dalam The Art of Fiction: "Bisa dikatakan bahwa cerpen pada hakikatnya harus mengarah 'pada penutupnya. Oleh karenanya, kita memulai menulis cerpen dengan harapan akan segera sampai pada penyelesaiannya, sementara itu, jika kita memulai menulis novel kita tidak tahu kapan harus menyelesaikannya." Di sini saya setuju, karena saya selalu mengawali ide cerpen dengan memikirkan penutupnya (biasanya saya memilih ending cerita yang memberikan efek mengejutkan). Di sisi lain, saya juga membangun cerita yang mengandalkan persepsi indrawi dari POV orang pertama. Kenapa? Karena untuk memberikan efek ambigu akibat dari persepsi yang keliru dari sang tokoh. Selamat membaca... :)

Tiga puluh dua; Itu adalah total murid di kelas. Tiga puluh dua; Itu adalah total bangku di kelas. Mari ikuti aku, aku akan menceritakan tentang murid ketiga puluh tiga yang mengisi hari-hari di kelas. Copyright © 2019 by Ines