🍁🍁🍁 "Ayo naik!" "Tapi sepedanya gimana, Kak?" "Nanti kakak balik lagi dan bawa sepeda kamu." Rania pun naik ke punggung Radit. "Makasih, Kak." Radit tidak menjawab, Rania mengeratkan pelukannya. Rania tidak mengerti mengapa kakaknya bisa ada di tempat dia bermain. Tapi Rania senang, sang kakak datang tepat waktu dan memberikan pertolongan. Sore itu, angin berembus begitu sejuk. Menerbangkan beberapa helai rambut Rania. Menggoyangkan para ilalang yang tumbuh di pinggir-pinggir jalan. Rania bahagia bisa digendong kakaknya yang paling tampan dan galak. Itu tandanya, sang kakak menyayanginya. "Kakak sayang sama aku?" Radit tidak menjawab. "Kakak sayang sama aku nggak?" Tetap sama. Radit tidak menjawab. "Iiih kak Radit," rengek Rania. 🍁🍁🍁 Maaf, jika cerita ini nanti tidak sesuai harapan kalian, tidak sejalan dengan keinginan kalian. Aku hanya penulis amatir yang sedang berusaha memberikan sesuatu yang In Syaa Allah bermanfaat lewat tulisan ini.

Bagaimana rasanya ketika terlahir, namun, dibuang oleh ayah kandung sendiri? Bertahan. Meski tahu, banyak cacian yang dia dapat. Berharap. Meski tahu, sulit untuk menemukan orang tua kandungnya. Bersabar. Meski tahu, bahwa akhirnya, dia adalah anak yang tidak diharapkan. Sepenggal kisah dalam kehidupan manusia kutulis kembali untuk mengerti akan indahnya arti memiliki. Rumah pelangi; baginya di sana dia menemukan kebahagiaan dan kasih sayang yang seharusnya dia dapat dari 'rumah sebenarnya.' -Almira Nahda Btari

Aidah Sabiya Marwah, gadis bernetra hazel dengan keindahan yang terpahat dalam parasnya. Hidup hanya dengan ayah dan adiknya, membuat Sabiya tumbuh dengan kasih sayang yang rumpang. Kebencian melegam dalam hati Sabiya, kepada sosok yang telah melahirkannya. Kenapa ibu meninggalkannya? Kenapa ibunya begitu tega membiarkan dia dan Zidan--adiknya--tumbuh tanpa kasih sayang orangtua yang lengkap? Kenapa tidak ada yang memberitahu Sabiya, tentang keberadaan seseorang yang menjadi syurga nya? Termasuk ayahnya yang selalu bungkam jika Sabiya bertanya, "ibu ada di mana?" Ada rahasia di balik netranya yang hazel. Perihal binarnya yang tidak pernah secerah rembulan, kerlipannya yang tidak pernah secantik bintang, dan tatapannya yang selalu setajam sembilu. Semua persoalan itu tertutup rapi dalam hatinya. Menutupnya rapat-rapat agar tidak ada seorang pun yang tahu kegundahan dan kegelisahan yang setiap saat dirasa.

#ATHEISME [Teenfiction - Spiritual] [Completed] Bismillah ... Rafael, remaja penganut paham atheisme yang pernah patah karena luka masa lalu, dipertemukan dengan Kamila, gadis asal Iran yang berhasil membuat sebagian lukanya sembuh meski hanya memutuskan mengagumi dalam diam. Namun ia semakin tak percaya pada keberadaan Tuhan saat mengetahui bahwa perasaan Kamila telah termabnikan pada Adam, sang hafiz quran yang juga telah menghafal alfiyah. "Di tangkai mawar kulihat duri, di matamu kulihat cinta bersemi." -Rafa "Karena cinta sejati bermuara pada sang pemberi cinta." -Kamila "Hatiku tak bisa dimabnikan. Bilamana Ia telah mendatangkan badal dirimu." -Adam Siapakah yang akan bersama sampai menua menyaksikan senja? Dan pada akhirnya kata Maulana Rumi, suatu hari hatimu akan membawamu pada orang yang kau cintai, suatu hari jiwamu akan membawamu pada kekasih. (Coba baca sampai akhir, kalau hanya awalnya saja kamu nggak akan tahu cerita ini dan eksistensi cinta sebenarnya) #3 in musik (18/08/18) #3 in pesantren (25/08/18) #1 in muallaf (22/11/18) #2 in mahabbah (22/11/18)

[PART MASIH LENGKAP] *Fiksi Remaja Highest Rank #15 - pengagumrahasia (06 Agust 2019) #10 - pengagumrahasia (01 Sep 2019) Allah SWT. berfirman dalam surat Al-Isra ayat 32 : وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَا نَ فَاحِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا wa laa taqrobuz-zinaaa innahuu kaana faahisyah, wa saaa'a sabiilaa. "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." Aku tahu dalil itu. Dalil yang sejak dahulu menjadi pengingatku. Tapi aku dilema. Allah SWT. menyerukan untuk jangan mendekati zina. Tapi, nyatanya mataku selalu saja otomatis memandangnya. Hatiku bertuju padanya. Apakah menemukan cinta Allah selalu identik dengan zina? Aku, hanya penjelajah cinta yang fitri di tengah pendindinganku sebagai pemagum rahasia. Dan ini hanya beberapa kalimat yang hanya bisa keluar dari dalam hati tanpa bisa tersampaikan kepada seseorang yang sudah menjadi pengisi kekosongan kehampaan ini. Beberapa kalimat yang tercipta menjadi sebuah paragraf tentang seseorang lelaki bernama Rija Abdallah. Tanpa aku tahu apakah yang akan terjadi dihari selanjutnya kelak. Publikasi tanggal : 16 Mei 2019 Selesai tanggal : 16 September 2019 - Arri -

Kisah seorang gadis penghafal Al-Qur'an Cahya mendekatkan wajahnya, lalu berucap dengan nada berbisik. "Tentang Zulaikha yang mengejar cinta Nabi Yusuf. Dari buku yang Cahya baca di perpustakaan, katanya Zulaikha sudah seperti orang gila karena selalu mengingat Nabi Yusuf. Tapi begitu Zulaikha melabuhkan cintanya kepada Allah, Zulaikha jadi ahli ibadah, dan tidak begitu peduli lagi dengan Nabi Yusuf. Sebaliknya, malah Yusuf yang sangat mencintai Zulaikha." Salwa bergerak-gerak menahan tawa. Mungkin kondisinya malam itu telah dilupakan Cahya. Begitu mudah untuk mengalihkan perhatian Cahya. Tapi kenapa jadi berbisik? Apakah menurut Cahya, cinta itu tidak boleh dibicarakan di sini? Atau ceritanya yang lucu menurut Cahya? Karena awalnya Zulaikha yang tergila-gila, kemudian berbalik menjadi Yusuf yang sangat cinta. Atau cinta yang tergila-gila itu yang menurut Cahya lucu? Cinta itu memang bisa membuat orang jadi gila, Cahya.

END / Ziya, keyakinannya untuk mempertahankan sesuatu yang wajib bagi dirinya bukanlah hal yang mudah. / "Nggak perlu didengerin omongan mereka, Mbak. Syurga kita bukan hasil ngemis ke mereka." / Kisah ini bukan tentang aku dan dia, tetapi aku dengan Dia-Sang Maha Pencipta. Bukan tentang bagaimana rasanya itu jatuh cinta, tetapi bagaimana rasanya melewati ujian dengan perasaan cinta. /

Update setiap Rabu dan Sabtu . Berawal dari langkah yang salah, perjalanan singkat ke tanah Eropa justru membawa Anna pada hidayah. Selepas hidayah, Allah memberinya pula serangkai hadiah. Seseorang yang datang untuk membimbingnya meniti jalan cahaya, dan menjalani hidup di tempat indah nan sarat sejarah. Namun bersama kebahagiaan, Allah hadiahkan pula sederet ujian, yang tak lain adalah salah satu wujud cinta-Nya. Mencoba bertahan adalah pilihan, hingga di puncak lelahnya, ia bertanya, "Yaa Wahhab, haruskah kukembalikan segala hadiah ini kepada-Mu? Ataukah terus berjuang untuk menyempurnakan hijrahku?" *** "Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka." (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani)

Update setiap hari Senin dan Jum'at . Sejauh apapun burung merpati pergi akan selalu kembali pulang, tetapi pulang merupakan kata terakhir bagiku. Hakikat pulang yang sebenarnya adalah kembali kepada Allah. Jika satu kata rindu membawamu untuk pulang, Bagaimana denganku yang sudah tak dirindukan lagi bahkan oleh malaikat pelindungku? Aku pergi untuk mencari, Aku pergi untuk menjadi, dan Aku pergi untuk menjadi saksi, Bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Rasulullah sebagai Utusan Allah. Akankah aku bertahan dengan kekelamam dunia tanpa doa darinya?

ini adalah beberapa kumpulan kata-kata dari buku "Senandung Cinta Jalaluddin Rumi" yang disusun oleh Bapak Nur Kholis Anwar, yang sengaja aku petik kata-kata yang aku sukai *heheh dimohon untuk jangan salah mengerti, salah paham, dan salah mencerna😀 jangan lupa untuk VOTE yaa😉 Jangan lupa juga follow ig ku : @kris6092 #salampertemanan