Isabella Blair dapat bebas bersyarat dari penjara, Isabella diharuskan mengikuti perintah dari seseorang yang mengaku sebagai detektif bernama Killian, detektif itu mengirim Isabella bekerja sebagai Stripper di rumah hiburan bernama Devil's Allure. Rumah hiburan milik ketua mafia yang sudah jadi incaran polisi sejak lama namun tak kunjung berhasil dijerat, Isabella pikir tugasnya mudah, hanya perlu mencari bukti yang bisa membuktikan kejahatan Judas si ketua mafia namun semua tidak semudah Isabella bayangkan. Judas sangat sulit untuk dibodohi, dan yang lebih parahnya lagi Isabella bukanlah wanita pertama yang Killian kirim, Killian sudah mengirim banyak wanita namun semuanya telah mati di tangan Judas tanpa meninggalkan bukti yang bisa memberatkan Judas. Isabella mungkin juga akan bernasib sama, kecuali ia bisa merubah nasibnya dengan cara berpura-pura jatuh cinta pada Judas yang kejam dan sering memperlakukan Isabella bagai properti. Sebelum membaca cerita ini harap membaca cerita LOST IN LUST terlebih dahulu.

Seperti sedang mengalami penjajahan pada masa sekarang,Fani menjadi budak Alex Andreas setelah pertemuan tak sengajanya di taman sekolah,yang mengharuskannya mematuhi semua perintah Alex. Seolah sudah terbiasa hidup ketergantungan terhadap Fani membuat Alex harus merelakan Fani pergi dari hidupannya,karna adanya Nathalia yang hadir diantara mereka.Alex mengusir Fani begitu saja tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi terhadap Fani. *** Alex mendorong tubuh Fani dan menghampitnya ke tembok dengan kedua tangannya. Fani menahan nafas saat Alex semakin mendekatkan wajahnya ia merasakan hembusan nafas Alex menerpa wajah nya "kamu kenap--..."tanya Fani "emhppp---"Alex menghentikan pertanyaan Fani dengan mencium dan melumat bibirnya dengan rakus Fani memejamkan mata dengan kuat serta tangan yang menahan dada Alex agar tak terlalu menghampit tubuh nya Ia terengah setelah melepaskan ciumannya.Alex menatap wajah Fani yang tengah menunduk,ia menarik dagu Fani agar bisa melihat wajahnya terlihat wajah lusuh Fani dengan mata sayu yang berkaca kaca dan bibir merah yang di penuhi saliva Alex yang kini sudah menatap ke arahnya "gue kalah taruhan..."ucap Alex Fani menghela nafasnya dengan gerakan pelan ia melucuti semua pakaian nya di depan Alex. seperti biasa ia akan menjadi pelampiasan bila Alex kalah dari taruhan...Huhff bahkan,jika tak mengikuti taruhan pun ia akan tetap menjadi pelampiasan Alex