[Limerence 2] Pelik, rumit, sulit. Itulah tiga kata yang pas untuk menggambarkan keadaanku selama belakangan ini. Tadinya aku pikir hidupku akan berjalan normal seperti biasanya. Namun, sejak mengenal Letnan Adhyastha Adelio Cetta, hari-hariku penuh dengan teka-teki. Aku heran. Entah takdirku memang pelik atau peliknya takdir Adhy mengikutiku, sehingga menggerakkan jiwaku untuk melakukan sebuah perjalanan waktu. Bingung? Sudah pasti, tetapi aku yakin meski alur ini berputar, jika disatukan akan saling berhubungan. Malam itu, seharusnya remaja itu tak melarikan diri seperti seorang pengecut. "Magnolia Ishvara, namanya." Adhy tersenyum tipis, betapa bersalahnya ia terhadap perempuan kecil itu. 𝐋 𝐀 𝐁 𝐑 𝐘 𝐍 𝐓 𝐇 𝐈 𝐍 𝐄 2024 by 𝒔𝒊𝒘𝒖𝒍𝒍

[Dalam Tahap Revisi] "Saya terima nikah dan kawinnya Agni Candrasa Eka Pertiwi binti Hanung Wiratama dengan mas kawin tersebut, tunai." Satu tarikan nafas aku menjawab. Berkat menghafal berminggu-minggu. Kisah ini kutulis ulang dengan suasana yang berbeda, semoga tidak mengurangi kesan yang dulu atau bahkan hingga saat ini melekat diingatan. Kisah ini harus lebih baik, dari segi bahasa dan penataannya. Sebab aku ingin, kisah ini melegenda, terkhusus untuk istri, anak-anak, dan cucuku kelak. Melalui kisah ini, seorang Gibran Angkasa Nusa hanya ingin mengajarkan kepada anak dan cucunya perihal nasionalisme juga untuk menceritakan bagaimana hebatnya istriku, ibumu, atau mungkin nenekmu. Selain itu, aku juga ingin Agni menyadari bahwa ia begitu hebat dalam mendampingiku.

SEBAGIAN PART DIHAPUS Menjaga Negara atau Keluarga? (Adhitakarya Nagara Bhakti) Kamu atau cinta yang lain? (Manggala Yudha) Hidup itu selalu tentang pilihan. Antara aku dan Negaraku, mana yang seharusnya kamu pilih? Yang pasti adalah pilihan terbaik. (Sad Satya Sri Sena) Cast : - Sad Satya Sri Sena - Manggala Yudha - Adhitakarya Nagara Bhakti - Tokoh dalam Pelukan Terakhir Untuk Ibu Pertiwi Dibilang squel dari PTUIB bisa jadi, dibilang bukan squel tapi Iya sequel. Terserah kalian lah ya.. hihi

Menyingsing ke barat, hilang tergantikan gelap lalu muncul bulan dalam sesaat. Semacam itulah senja. Hanya dapat dinikmati sekedipan mata. Namun keindahannya tidak akan pernah dilupa. -Kanya Bhakti Mayanetra- Update sesuka hati 😊 Lebih baik follow dulu!!

Tuhan, Apakah Engkau menciptakan purnama dengan masa yang lebih lama? ataukah sama seperti senja? Tuhan, Bisakah cinta juga bertahan lama? ataukah hanya sekedipan mata? Tuhan, Engkaulah pemilik hati. Akankah hati ini menetap lebih lama? atau Engkau putuskan segera berlayar lagi? Tuhan, Engkaulah sang Maha Perencana terhebat. Maka rencanakan lah kisahku dengan Purnama di malam yang gelap bersama ribuan bintang. Rencanakan lah apa yang terbaik untuk diriku. Tuhan, Engkaulah Panglimaku, Maka aku percaya pada perintah-Mu. ?Kanya Bhakti Mayanetra ? Purnama Putra Persada?

Setiap gelap itu memiliki masa cahayanya Maka setiap hidup yang berat itu memiliki masa bahagianya Sandhya ialah masa dimana warna jingga merupakan bahagia Kisah ini terhubung dengan Senja dan Purnama, hingga akhirnya tercipta Jingga di langit Indonesia. Maka nikmatilah kisah ini bersama dengan Senja yang berganti Purnama, esok engkau akan menemui Sandhya di ujung hari. Bacalah bersama dengan secangkir kopi atau cokelat panas. Nikmati juga bersama dengan cinta dan kasihmu untuk Indonesia.

[Sebagian besar part telah dihapus, nantikan versi cetaknya!] Ini kisahku sebagai seorang anak tentara. Hidup di rumah dinas yang cat dindingnya tidak boleh diubah, padahal aku ingin sekali merubah warna tempat tinggalku menjadi merah muda, tapi kata Ayah, "Jangan, itu terlalu imut untuk rumah dinas seorang Tentara." Dan aku sangat kecewa karena itu, bahkan aku sempat berpikir melayangkan protes pada Panglima TNI karena tidak mau merubah warna dasar khas penjaga NKRI. Tapi itu pikiran bodohku waktu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Sekarang, setelah duduk di bangku SMA, aku suka tertawa karenanya. Merasa bodoh karena meminta pergantian warna cat menjadi merah muda. Kupikir nanti Ayahku tidak akan terlihat garang lagi, dan jika warna berubah merah muda, Bundaku akan lebih mirip Ibu Bhayangkari. Tapi bukan hanya soal itu aku bercerita, ini juga soal seseorang yang begitu manis. Mirip dengan Ayah yang berkata tanpa banyak pembualan. Katanya dia penguasa udara yang gagah dan berani, Byantara Abimanyu. Kisah burukku bersamanya beriringan dengan kisah manis, pahitku bersama keluarga. Itu sepenggal ceritaku sebagai putri pertama yang sangat manja di Keluarga Letkol Inf Purnama Putra Persada dan Anak Baru yang menjadi Primadona, katanya.

Mengagumimu adalah candu Mengharapkanmu hanyalah semu Wahai sang perwira, adakah sedikit terlintas namaku diantara sekian ratus ribu pengagummu?

SEBAGIAN PART DIHAPUS Kisah ini sambungan dari Pelukan Terakhir Untuk Ibu Pertiwi dan Best Choice. Lantaran banyak yang meminta dilanjutkan dan alasan terbaik untuk melanjutkan. "Aku ini berada di posisi yang sama denganmu, tapi mengapa masih berat untuk selalu melepasmu? Aku benci diriku sendiri!" pekik Sena dengan kemarahannya.

Tentang sebuah jalan yang diharapkan dan tidak diharapkan. Jalan terbaik yang telah ditentukan. Juga tentang seorang laki-laki yang merelakan masa mudanya untuk mewujudkan mimpi terakhir perempuan yang dicintainya.