WARNING : 18+ Bijaklah Memilih Bacaan Agnis, seorang pengembara miskin tak pernah menyangka harus berutang nyawa pada seorang penyihir angin yang cantik luar biasa. Tatyana Reginaventia mengajaknya untuk mencari sayap dalam legenda. Sayap bernama Vleugel yang katanya bisa menghentikan perang penuh duka ini. Pemuda itu tak yakin, dirinya mampu. Lagi pula, Tatyana seorang bounty hunter. Lalu seorang pemburu harta selalu meminta bayaran mahal jika menyelamatkan nyawa seseorang. Apakah Agnis harus membayar dengan tubuhnya? [PINDAH PLATFORM KE CABACA] =================== Blurb Ngasal : Kalau berharap ada cinderela story di sini, mungkin ini reversenya. Agnis itu pengembara yang kere luar biasa, tapi cakep pake banget. Sementara Tatyana penyihir angin yang cantik, sakti, dan tajir. Sebagai bounty hunter, Tatyana ditugaskan mencari Vleugel sang sayap legendaris. Syaratnya kudu bawa cowok buat buka petinya. Masalahnya, Agnis itu miskin berat. Namun, karena dia ganteng dan seksi buanget, Tatyana memikirkan sesuatu selain uang sebagai bayaran ========== Original Link at Wattpad https://my.w.tt/E4orI0ZNZ3 Start 19 Februari 2020 Artwork : Square Enix Design: PhiliaFate

Bening tak membutuhkan telaga untuk menggenapi takdir yang dipilih Tuhan untuknya. Setelah menerima permintaan menikah demi seorang saudara, nyatanya ia tak sungguh-sungguh tersiksa. Affan adalah tiket yang ia butuhkan agar bisa keluar dari rumah yang ia sebut neraka. Dirinya tak masalah, walau telah terabai sekian lama. Akhirnya ia bisa bebas dari penjara. Lalu bersama Affan, ia pikir segalanya akan berjalan muda. Tetapi ia salah. Pertemuannya dengan seorang pria di tengah sakralnya kata "menikah" membuat statusnya sebagai istri mulai di pergunjingkan. Pertentangan dengan keluarga, tentu tak lagi bisa terelakkan. Ia pikir, masalahnya hanya sampai di sana. Ia pun semakin keras kepala. Tetapi Affan, rupanya punya hati juga. Dan baru saja, pria itu terluka karena dirinya.

Warning!!! Bacalah saat benar-benar luang. Cerita ini hanya fiksi. Wiratmadja Series #2 Nama gue Rinai Rainia. Biasa dipanggil Rinai. Tapi gue lebih suka memperkenalkan diri sebagai Rain. Hujan. Karena menurut gue, itu lebih keren. Kedengeran kayak nama bule. Gue suka makan, suka tidur, suka nulis, dan suka ... Angkasa. Gue benci cicak, benci bencong, benci Bapak, dan ... benci Semesta. Yeah ... naasnya, gue terjebak prenjon bertahun-tahun sama sahabat seorok. Cuma, yang diprenjonin malah nggak peka dan nganggep gue kayak sahabat cowoknya. Padahal, meski dada dan bokong gue rata, gue masih masih mahluk hidup dengan kromosom X yang bisa melahirkan bayi-bayi lucu. Kalau pun nanti ASI gue nggak ada, masih ada susu formula yang bisa dikonsumsi, kan? Note: direvisi sedikit dari versi buku/sebelumnya (ada beberapa yang dikurangi dan ditambah) Pamekasan, 29 Desember 2017

Cara kerja cinta memang terkadang tak munafik. Karena tak jarang semua dimulai dari fisik. Jadi siapa yang bilang jika cinta itu buta? Bullshit! Cinta itu pamrih. * Cerita sudah dibukukan. Ebook akan tersedia di playstore bulan 1/2 2020. Mau membaca tanpa membayar? Cerita ini akan direpost. Min 2x dalam setahun. Jadi simpan aja