Aura Putri Pangaribuan, gadis muslim asal Indonesia yang harus pergi ke Korea Selatan.Untuk menyelesaikan pendidikannya bersama kedua sahabatnya.Banyak hal yang terjadi disana yang tentunya berhubungan dengan idol asal negeri ginseng tersebut. Mulai dari pertemuan dan masalah hati keduanya saling melengkapi, masalah yang paling besar menimpa dirinya ketika sang idol yang nama grupnya sudah dikenal di seluruh negara menyatakan cinta kepada aura. "aku mencintaimu aura-shi"-kth "maaf Taehyung-ah, kita mempunyai banyak sekali perbedaan,kau dan aku ibaratkan 'Bintang dan Terumbu Karang' didasar lautan sangat-sangat jauh berbeda" -aura "kau tak berbeda dengan ku,kau juga tak pandai berbohong aura jangan menyimpan perasaan mu,aku tau kau juga mencintaiku"-kth "aku memang mencintaimu Tae, tetapi cintaku terhadap Tuhan ku lebih kuat,dan agama ku melarang untuk mencintai yang bukan mahramku" jeda aura sambil menarik nafasnya dalam-dalam " salib yang melingkar di leher mu,dan tasbih di genggaman tangan ku takkan pernah bisa bersatu,maaf Taehyung-ah" -aura "kalau begitu ajari aku tentang agamu!" -kth

Perbedaan bukanlah suatu hal yang mustahil untuk ditaklukkan. Tapi dengan adanya perbedaan akan menjadi sebuah tantangan yang pada akhirnya akan merubah perbedaan itu menjadi sebuah persamaan. Seperti Aku dan Kamu, yang kelak akan menjadi Kita. Dua manusia dengan rasa yang sama namun memiliki kepercayaan yang berbeda. Kamu dengan Allah-mu, aku dengan Yesus-ku. Kamu dengan Masjidmu, aku dengan Gerejaku. Kamu dengan Al-Qur'an-mu, aku dengan Al-Kitabku. Kamu dengan Tasbihmu, aku dengan Salibku. Semua perbedaan akan mengikis secara perlahan dengan adanya kesungguhan yang diperjuangkan. "Tunggu aku. Aku pasti akan melamarmu. Aku janji." " Jangan berjanji kalau belum tentu bisa menepati." " Aku tidak pernah mengingkari janjiku. Tunggu saja, dan bersiaplah."

Kita adalah ketidak-sengajaan yang telah di atur baik oleh tuhan. "Temui orang tua ku oppa, jika oppa benar-benar mencintai aku" Ucap Nafeesha kemudian bangkit dan berlalu meninggalkan-Nya. "Sha.. tunggu Sha..." panggil Seokjin. "Nafeesha" Teriak Seokjin. Lalu langsung terduduk di atas tempat tidur-Nya. "Astaghfirullah cuma mimpi, Ya Allah pertanda apakah mimpi itu?" Gumam Seokjin sambil mengusap perlahan wajah-Nya. Kemudian ia melirik jam di atas nakas-Nya. Sudah pukul tiga pagi. Ia pun menyibakkan selimut dan turun dari tempat tidur-Nya. Semua hanya tentang waktu. Tunggulah dan tetap do'akan. Jangan berubah ataupun menyerah. N/B : Biasakan follow terlebih dahulu😉 Dan jadilah pembaca bijak dengan meninggalkan jejak🤝

Jika bertemu dengan mu adalah kesalahan, maka aku akan membenarkan nya, jika mencintaimu juga salah, terus kenapa kau memulainya. Kau egois, kau memberikan ku sejuta kasih sayang yang membuat ku, jatuh kembali untuk membuka hati setelah semua itu kau pun kembali menorehkan luka lama di hatiku saat ku ingin melupakannya kau hadir kembali. Bodoh nya aku ketika, tidak bisa melupakanmu dengan mudah seperti ku melupakan cinta pertama yang membuat ku sakit. Jika aku harus memilih lebih baik aku tak kembali dan tak pernah mengenalmu sama sekali dan ku tetap pada pendirian ku untuk menutup hatiku. Tapi ternyata aku salah takdir mempertemukan kita, menjadikan kau sebagai pengobat luka lama ku dan juga kau berperan sebagai pencipta luka baru ku. " Bisakah kau tidak ikut campur dalam urusanku " " Aku tidak ikut campur, aku hanya merasa kau berubah kau tidak seperti orang yang bisanya ku kenal " " Kalau begitu baguslah, pergilah dari hidupku " " Kau egois, dengan mudahnya kau menyuruhku pergi! Saat kau tau perasaan ini sudah jatuh terlalu dalam padamu " " Cihh... apa peduliku, aku tidak pernah mencintaimu lagi " "Jika kau tak mencintaiku kenapa kau kembali kepada ku, dan berjanji kepada oppa ku untuk selalu menjaga ku dan tak akan menyakiti ku lagi!!!" " Jika aku tau pada akhirnya aku kan jatuh di lubang yang sama lagi, dan kau hanya mempermainkan perasaanku aku tak akan pernah bertemu dengan mu Min Yoongi, Aku pergi" " Maaf.. " Lirih yoongi yang tak terdengar