Bagi seorang Lily, Lora adalah segalanya. Dan bagi seorang Clara, Lily adalah malapetaka baginya dan bagi Lora. Karena dimana ada Lily, disaat itu pulalah, Clara ingin menjauhkannya dari Lora. Pergi sejauh mungkin, hingga bayangannya saja takkan pernah tersentuh oleh Lily. Lily adalah sebuah malapetaka. Sikapnya yang aneh, tingkahnya yang kelewat sadis dan tidak berprikemanusiaan sejak kecil, membuat Clara ngeri dan tak ingin berada di dekatnya. Hingga ketika Lily yang saat itu pergi ke luar negeri dan kembali pulang ke tanah air, pada saat itu pulalah, Clara merasa bahwa kisah hidupnya dan Lora tak setenang lagi seperti biasanya.

Sulit untuk membedakan mana yang real dan mana yang hanya ilusi semata. -Cerita Pendek- Terdiri dari 1 bagian

Pikiran adalah sesuatu yang bisa memberi dua hal di saat bersamaan. Entah itu kerugian, ataupun keuntungan. Pikiran juga bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang kejam. Misalnya pemikiran tentang sesuatu yang tak masuk akal, teknik pembunuhan yang di luar nalar, hingga hilangnya rasa kemanusiaan, akibat terlibat terlalu dalam dengan kegelapan. Eliana Winyra. Gadis pengamat keadaan di sekitarnya, hobi mencatat sesuatu yang menurutnya menarik, hingga sesekali menjadi bahan perhatian banyak orang karena dianggap aneh. Rambutnya berwarna putih sebahu, iris matanya berwarna abu-abu. Seringkali terlihat sorot mata seolah tak memiliki nyawa dalam raga. Mudah bosan dan selalu merasa kehampaan. Tak memiliki teman, karena termasuk tipe manusia yang tak memiliki rasa kepercayaan. Bahkan termasuk kepada orang-orang yang berada di dekatnya sekalipun. Dia Eliana Winyra. Gadis pengamat yang jatuh pada kedua sisi di saat bersamaan. Berada dibalik kegelapan, namun tak terlihat buruk untuk menetap di bawah cahaya terang yang identik dengan kebaikan.

Ada masanya, dimana yang dinamakan sikap pendiam, akan berubah menjadi kepribadian tak tenang. Hal itu sama persis dengan apa yang di alami oleh seorang Rafkha Danar Aditya. Seorang cowok yang biasanya selalu irit kata, berubah menjadi pribadi yang was-was hanya karena jatuh hati pada sahabatnya sendiri. Namun, akankah Alia menyadari, bahwa seorang Rafkha Danar Aditya menaruh hati pada gadis ceria sepertinya?

Aksara adalah perwujudan dari rasa yang hanya bisa dipendam dalam atma. Tak tersampaikan, hingga terkadang membuat atma kian merasa tertekan. Inilah Goresan Tinta! Dimana ketika kamu mulai merasa tak lagi didengarkan, jadikanlah aksara sebagai teman untuk menghibur kesedihanmu. Karena hanya dengan aksara lah, kamu takkan terlalu merasakan pedihnya ketika perkataanmu tak lagi didengarkan. Dan perihnya ketika keberadaanmu tak lagi dianggap ada.

Naya hanya diam di tempatnya, tidak pernah terbesit untuknya melangkah mundur untuk menjauh. Hanya saja, untuk saat ini, ia hanya ingin diam, dan tidak ia tidak pula melangkah maju untuk mendekat. Naya hanya ingin beristirahat sejenak, menyangkal realita, meskipun pada akhirnya ia kembali harus menerima. Bahwa pada akhirnya, 'dia', memanglah bukan tercipta untuknya.