"Jangan mendekat atau memanggil namaku dengan bibirmu itu. Aku tidak mau berteman dengan monster seperti kalian." Bibirku terkatup rapat dan tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan seseorang yang ada di hadapanku. Ia tidak berani melihatku dan lebih memilih memalingkan wajahnya. Aku bukan monster atau makhluk mengerikan yang menyamar menjadi manusia, hanya diriku berbeda dengan yang lainnya. Aku sudah lama hidup di dunia tanpa bisa mencintai. Namun, hatiku tidak bisa menolaknya ketika anak manusia telah membuat hidup ini berwarna. "Masih adakah orang yang mau berteman denganku?" Ada sebuah rahasia paling dalam yang dari keluarga Amari yang tidak boleh diketahui oleh siapa pun. Temukan rahasia itu di cerita ini.

Namanya Adiba Nazhwa Zahran. Bagi Adiba mencintai dalam diam awalnya tak mudah, bahkan sangat sulit. Rasanya menyakitkan ketika hanya bisa memandang si dia dari jauh, rasanya sulit digapai. Tapi semenjak mengenal Zaina, sahabatnya, akhirnya ia tahu bahwa mencintai dalam diam sebenarnya sangat indah. Bagi remaja labil sepertinya tertarik dengan lawan jenis tentu hal wajar, tetapi didalam islam tak ada yang namanya pacaran. Jadilah hal yang paling tepat adalah mencintai dalam diam. Agar tak menimbulkan syahwat. Namanya Raffasya Azmi Al-Haqqi, cowok bermata teduh sekaligus senior yg Adiba kagumi. Adiba hanya mengagumi sosoknya dalam diam selama 2 tahun hingga Azmi lulus. Dengan lulusnya Azmi bukan berarti perasaan Adiba berakhir. Ia masih tetap mencintainya dalam diam. Suatu hari Adiba bertemu dengan Azmi kembali, dirumahnya. Azmi datang dengan gagah bersama kedua orang tuanya untuk melamar Adiba. Sungguh hal yang sama sekali tak pernah dibayangkan oleh Adiba. "Ya Allah, diakah jodohku? Rencana-Mu sungguh indah Ya Allah" batin Adiba ---------------------------------------------------- 📌UPDATE MINIMAL SEMINGGU SEKALI !!