Equator, garis tengah pembelah bumi atau garis katulistiwa. Sama halnya, semua perjalanan cerita pasti mempunyai inti kata. ¶¶¶ Haiii!!! Ini bukanlah soal cerita, namun hanya kumpulan kata dalam sebuah cerita. Don't Forget Vote⭐ Comment Share Or your screen shot make story' ®N akan usaha selesain, Kalo bisa up'nya sampai 5 part. Karena, ini tidak sampai sepanjang rel kereta api. So, always following my Verb Equator.🌍 Banyak kalimat yang menggugah selera, See you, And cekidot 😉😉😉

Seorang gadis kembar panggil saja Dera (Dek Ra) dan Kaca (Kak Ca) bisa satu sekolah setelah kehidupan mereka terpisah karena Oma dan nenek yang saling ingin merawat cucunya masing-masing. Keduanya memiliki paras yang identik hanya lesung pipi dan gingsul gigi membuat perbedaan diantaranya. Bukankah orang kembar juga manusia biasa??jadi ya memiliki perbedaan entah sikap,kemampuan,bahkan ketertarikan. Akhir'nya Bayu menarik dan mereka saling mendekat, hampir hidung'nya menyentuh dada bidang si cowok jangkung-nan menyebal'kan. Seolah bumi berhenti dari poros'nya untuk mereka berdua, hanya terdengar degup jantung yang memompa lebih cepat. Dera yang mendongak kepala, sedang'kan Bayu yang menghadap ke bawah, dan diantara dada Bayu ada tangan kecil Dera yang menempel seolah memberi jarak diantara mereka. Dengan pancaran, netra coklat terang dan coklat legam yang saling mengunci satu sama lain. Satu detik, Dua detik, Tik, "Jutek," Jentikan jari Bayu, sekaligus ucapan untuk memecah ke hipnotisan. Dera yang tersadar kode, segera mendorong dada bidang Bayu. "Jangan macam-macam, atau-." "Or?." ujar Bayu dengan tersenyum miring. "Lo!-," "Ekhm-ekhm lengket-lengket-lengket kayak permen karet!!." suara jingle dari sekolah SKYESA. Mereka pun tersadar, saling memutus kontak yang barusan saling menatap tajam.