Disclaimer: Cerita ini adalah cerita pertamaku yang memiliki banyak kekurangan. Harap dibaca dengan bijak :) --- Nina harusnya tahu sejak awal. Sejak mereka bertemu. Sejak dia tersenyum pada Nina. Sejak dia tertawa. Sejak dia tidak bisa menghilang dari pikiran Nina. Tapi, Nina bersikeras membiarkan semuanya mengalir seperti arus sungai. Dan, Nina jatuh di ujung sungai; air terjun. Copyright © 2013 by wulaaanff

Copyright © 2013 by Yeni_Lestari87. Hak Cipta Terlindungi Undang-undang. Mencintai dan dikhianati adalah hal wajar bagi setiap manusia yang terlahir dimuka bumi ini. Tetapi nyatanya aku belum siap menerima hal itu. Berusaha mencintai orang yang tidak kucintai adalah hal yang sangat sulit. Terlebih lagi, pria tersebut sudah sah di mata hukum dan juga di mata Tuhan karena ikatan suci. Satu yang kuharapkan, kisah cintaku akan berakhir seperti negeri dongeng. Namun itu tidak terjadi. Pengkhianatan itu terjadi dalam hidupku. Dua kali. Catatan : Siapkan tisu yang banyak. Menurut komentar pembaca, cerita ini menguras air mata.

Hati-hati dengan kelinci, mereka mungkin terlihat imut dan menggemaskan. Tapi mereka juga bisa menggigit! Andien harus menghadapi kerasnya hidup. Diusianya yang baru empat belas, dia harus menghadapi seorang ayah yang memukuli dia dan ibunya setiap hari. Lalu misteri apa yang disimpan rapat oleh nenek Elis? Nenek tua ramah dengan puluhan kelinci mengerikan, peliharaannya!

we're perfect each other, cos you're my cup of tea.

"I love you, Ashton" I whispered to his sleeping face, being careful so he doesn't hear. Quickly kissing him on the cheek, I run away knowing that he can't know, and he will never know. I'm in love with my bestfriend. "Diana?" Ashton's voice stops me. Tears threaten to fall down, but I push them away. "Yes?" "Could you please call Mel?" He replies. I nod and walk away.