Lelaki Tua yang Kehilangan Teman Baiknya
[1/1] Seperti kata Dul, dia tidak mati. Hanya hilang. Seperti jam tanganku--dia masih ada, masih bisa dicari dan ditemukan. Hanya saja, di mana?
[1/1] Seperti kata Dul, dia tidak mati. Hanya hilang. Seperti jam tanganku--dia masih ada, masih bisa dicari dan ditemukan. Hanya saja, di mana?
CERPEN Romy berkata, "April, selama bumi mengorbit matahari, selama itu jugalah cintaku padamu." [] Buku kedua dari kisah April dan Romy.
[1/1] Kuharap, aku tidak pernah tahu isi kamera gadis itu.
[1/1] Hal yang kutahu mengenai gadis itu: dia suka warna hitam.
"Tunggulah sebentar, Nak, akan Ayah bawakan sepatu paling hebat yang pernah kau punya." Sepatu Untuk Anaya © adhade
Collab with Ranrini -------------------------------------------------------------------------- Hai, aku Wendie, seorang sahabat dari cewek bernama Margie. Karma? Kutukan? Yah, aku agak sedikit percaya dengan hal hal semacam itu. Dan tampaknya, kini aku tengah terlibat dengan mereka. Bersama sahabatku, Margie =========...
Dan semuanya terjadi begitu saja. Korupsi © Adha Dzulhidja amazing cover by @hyderia
"Give me ten days, and I can give you ten reasons not to die." Evan paused. "And if I can't change your mind by then, you can go jump off that cliff."
CERPEN Romy berkata, "April, bumi itu nggak punya sudut, dan seperti itu jugalah cintaku padamu. Nggak akan berhenti, nggak ada ujungnya." [] Buku pertama dari kisah April dan Romy.
Kalau ada yang macem-macem sama aku, aku bakal sihir dia jadi kodok. Dan untungnya, itu bukan kiasan. Karena kebetulan, aku penyihir. --- #14 in Short Story [09/07/16] #17 in Humor [28/01/17] [cover by prohngs]
Namanya Pamela. Kau bisa memanggilnya sesukamu, namun ia akan lebih suka jika kau memanggilnya Pam. A Girl Who Called Pam by adhade
[1/1] Dia bilang, waktunya sebentar lagi. Dia bilang, kehadiranku membuatnya ingin memiliki lebih banyak waktu. Dia bilang, dia tidak seharusnya mengenalku. Dia bilang, selamat tinggal. Dia bilang, pergi, Rai.
[1/1] "Kapan kau pergi dari situ?" tanyaku. "Kau bisa sakit." Seperti yang sudah-sudah, gadis itu menjawab, "Kalau hujan sudah berhenti."
[1/1] Sebelum kakiku sempat melangkah mundur, jemarinya yang dingin mencengkeram tanganku. Dan bersama jiwaku di cengkeraman jemarinya itu, dia melompat. Seharusnya aku tidak pernah menyadari keberadaan sebuah siluet di layar kameraku.