Tidak ada yang mau menjadi istri kedua. Termasuk Edlyn, seorang wanita cantik, sholehah, mandiri, harus menjalani kehidupan barunya menjadi istri kedua dari suami sahabatnya sendiri. Awal menikah kehidupan rumah tangganya berjalan bahagia. Edlyn sangat merasa di sayangi oleh mertuanya dan Rafa. Tapi suatu ketika Edlyn harus menerima luka di hatinya untuk yang kedua kali oleh orang yang sama. Keputusan tersulit yang di ambilnya adalah pergi dengan membawa bayi yang di kandungnya. Tidak ada yang tahu tentang kehamilan Edlyn, termasuk kedua orangtuanya. Edlyn pergi jauh dari kehidupan orang-orang yang sangat ia sayangi. Di negara baru ia memulai kehidupannya, bekerja di salah satu rumah sakit yang ada di sana. Dia merasakan sakitnya hamil, melahirkan tanpa seorang suami. Bahkan dia harus membesarkan anak-anaknya seorang diri. Sampai suatu ketika Edlyn bertemu dengan laki-laki yang sangat ia rindukan. Ayah dari anak-anaknya. Pertemuan yang secara tidak sengaja karena dia harus menangani seseorang yang berharga dihidup lelaki itu. Dia bekerja secara profesional antara dokter dan pasien. Bagaimana reaksi mereka saat pertama kali bertemu? Akankah mereka akan bersama kembali?

Sudah di campakan saat lagi sayang-sayangnya dan sang kekasih menikahi adik kandungmu sendiri. Bagaimana perasaannya???? Double kesialan. Itu yang dirasakan Kenzie Wirawan. Bukan hanya di campakan kekasihnya saja tapi ia juga tidak diharapkan dikeluarganya. Orang tuanya hanya menganggapnya anak pembawa sial. Dari kecil ia tidak pernah merasakan kasih sayang orang tuanya sekalinya punya tempat tuk bersandar malah meninggalkan dirinya demi adik kandungnya sendiri. Ia hanya bisa diam menikmati kehancuran hatinya dengan senyuman yang seakan-akan baik-baik saja. Ini cerita FIKSI ya gaeeess jd jgn baper🙏 (Buat yang masih di bawah umur mendingan jauhin cerita sy oke)

"Tidak masalah kau tak anggap aku ada, tidak masalah kau tak anggap aku istri tapi jangan kau torehkan luka di hatiku ini apa kesakitan ku kebahagiaan mu sampai kau menyakiti ku sedemikian rupa". * Aisyah Quratu'ain* "Entah apa yang ada di hati dan otakku dari awal aku memang salah, aku membenci kesalahan itu sampai aku buta hati dan selalu menyalahkan mu menyakiti hati maupun fisikmu tanpa alasan." *Dirga Putra Pratama* (Ini cerita dewasa yah yang masih balita atau di bawah umur di harapkan jangan baca cerita saya 😁)