'Dari keinginan, berubah menjadi keposesifan. Dari keinsengan, berubah menjadi kebiasaan.' Sabila Anastasya - Acha, cewek yang mempunyai senyum manis, semanis lolipop itu. Menjadi siswi baru yang begitu onar di SMA Dharma. Tidak ada kejadian yang tidak heboh kalau bukan Acha pelakunya. Acha selalu menikmati hidupnya dengan gurauan dan candaan. Ia masih memiliki sisi sikap seperti anak-anak yang belum ada memikirkan masa depannya dan selalu bermain-main di pikirannya. Sikap manjanya selalu membuat Muhammad Sastria Prasaja - Aya, lelah menghadapinya. Tapi tidak untuk Achiko Pramesthu - Chiko, setiap ia melihat Acha, hidupnya seperti tambah berwarna. Tapi karena tugas dan tanggung jawabnya, ia tidak bisa dan tidak boleh mencintai Acha. Jika itu sampai terjadi dan ketahuan. Acha akan mendapatkan bahaya yang begitu besar. Pada seseorang yang sangat membenci kehidupan Acha dan keluarganya. *** "Bermain-main lah kau dengan puas, akanku kasih waktu yang banyak untuk kau menikmati hidup sebelum bahaya menimpamu." "Keadilan tetap harus berpihak padaku dan seseorang di sekitarmu yang menjadi korban."

Menunggu... Menjadi sebab utama yang menjadikan waktu itu terasa bergerak melambat atau bahkan terasa tak bergerak sama sekali. Layaknya sebuah penantian, maka menunggu menghadirkan dua buah jawaban. Berhenti atau menyerah. Namun, apa yang terjadi jika alasan menunggu adalah sebuah harapan semu? • • • "Apa lo yakin Pangeran Lolipop lo itu akan datang?" Pertiwi tersenyum bangga. "Tentu saja!" Cakra bangkit dari duduknya. Ia mengambil jaket dari tasnya lalu berjalan mendekati Pertiwi. "Kalau udah lelah terkurung di dunia semu, bilang ya? Nanti gue bantu keluar dari dunia itu. Pangeran Lolipop lo itu enggak bakal dateng!" Cakra menutupi punggung gadis itu menggunakan jaketnya.

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *** *BELUM REVISI* Zahra pikir, di sekolah barunya dia akan mendapatkan teman sebangku yang mengasyikan. Namun, ekspetasinya tak sesuai dengan realita begitu tahu kalau teman sebangkunya adalah seorang siswa laki-laki yang terkenal cuek, dingin, dan datar seperti tembok. "Ganteng, tapi cueknya kebangetan." *** Rank #1 smabintang (25 Februari 2020) Rank #1 wattpadfanfiction (19 Desember 2020) Rank #1 teenfiction2020 (30 Desember 2020) Rank #1 bestcouple (27 Desember 2020) Rank #2 cutecouple (9 Januari 2021) Rank #1 kenangan (2 Januari 2021) Rank #7 teenlitindonesia [3 Januari 2021] Rank #5 fiksiremaja [1 Januari 2021] Jangan lupa tinggalkan vote dan komen 💚 ⚠️DILARANG KERAS UNTUK COPY/JIPLAK/ATAU APAPUN YANG MERUGIKAN SAYA⚠️ Salam Puspa Setyaningrum

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Hidup aku rapuh ketika terdiagnosa kanker hati tiga tahun yang lalu. Dua tahun yang lalu pacarku memutuskan hubungan dengan alasan tidak ingin memiliki kekasih yang penyakitan. Natesa. Itu namaku. Awalnya aku sudah tidak memiliki harapan, tujuan hidupku seolah hanya untuk menghitung hari kematianku. Tetapi semua berubah ketika sang pembaca pikiran hadir, Benua. Lalu Benua, menjadi alasan untuk aku bertahan hidup dan kisah pilu pun dimulai. *** "Ada satu hal yang abadi di dunia ini yaitu rasa cinta seorang Benua kepada Natesa." -Benua "Ada satu hal yang membuat aku takut untuk mati dan ingin hidup ratusan tahun lebih yaitu kamu, Benua." -Natesa *** Terima Kasih, Benua Copyright©2019 by SR START : 19 Oktober 2019 FINISH : 5 Juli 2020

Shinta Nada Adninda, seorang remaja yang hidup di tengah keluarga yang bermasalah. Orang tuanya bercerai dan hak asuh atas dirinya jatuh kepada ayahnya. Suatu ketika Nada tinggal seorang diri di rumahnya yang terbilang cukup besar, sedang ayahnya bekerja ke luar negeri. Nada menjalani hari barunya di sekolah menengah atas, sampai ia bertemu dengan Dito, seorang pemuda yang menjabat sebagai ketua OSIS di sekolahnya. Dito adalah sosok yang lain hati lain mulut, juga lain tindakan. Siapa yang menyangka bahwa seorang ketua OSIS memiliki kehidupan pribadi yang bertolak jauh dari kehidupannya di sekolah. Diam-diam Dito juga penasaran dengan sosok Shinta Nada Adninda. Siapa juga yang tidak tertarik dengan gadis se-elok itu? Bahkan seorang Dito juga tidak mampu menolak pesonanya. Mungkin benar adanya jika cinta berawal dari terbiasa, itu juga yang mereka rasakan. Hingga dua hati bersatu dan munculah berbagai masalah dari yang kecil hingga besar. Sanggupkah keduanya melewati masa sulit itu? - Semua orang berhak mencintai dan dicintai. Jangan salahkan cinta seseorang kepada orang lainnya. Karena cinta adalah urusan hati, dan hati adalah urusan Ilahi. - A story written by @YuusNa 🍁 Baca, vote, dan comment cerita ini. 🍁 Dilarang keras copast. 🍁 Enjoy your day.