pejuangpenasquad
- Reads 506
- Votes 123
- Parts 20
Written by: Fathiya Lulu
Terlalu sering terpuruk membuat Alysia paham bahwa hidupnya selalu berada di bawah kata bahagia. Ia juga terlalu sering kecewa, membuat Alysia tak pernah berharap pada apapun, pada siapapun. Jika ia berhasil, maka katakanlah ia beruntung, bukan bisa. Di tengah-tengah kehidupannya yang menyedihkan, ia bertemu dengan
Devan. Devan yang selalu tersenyum menenangkan ketika ia sendiri dihadang masalah. Devan yang sukarela menawarkan bahu untuk siapapun yang membutuhkan. Bagi Devan, hanya itu satu-satunya cara untuk meredakan emosinya.
*
"Alysia, Devan nyari lo. Katanya penting."
Seseorang mendatangi Alysia. Alysia mengernyit bingung. Siapa itu Devan? Seingatnya ia tidak memiliki teman bernama Devan atau siapalah itu.
Tetapi...
Mengapa Devan mau repot-repot mencari Alysia yang bahkan tak pernah punya urusan penting dengan siapapun?