KireinaSoulfield
Seokjin telah menjadi bagian dari keluarga Jeon sejak kecil. Ayah Jungkook mengadopsinya demi memberi sang putra teman hidup yang bisa mengusir kesepian. Mereka tumbuh bersama dalam kehangatan yang tak pernah ia ragukan-sampai semuanya berubah.
Jungkook mulai menjauh. Ia menjadi dingin, kasar, dan seolah ingin mendorong Seokjin keluar dari hidupnya. Padahal, di balik kemarahan itu, Jungkook menyembunyikan perasaan yang tak seharusnya tumbuh: cinta terhadap adik angkatnya sendiri.
Seokjin tidak tahu alasan di balik luka yang ia terima setiap hari. Ia hanya tahu, hatinya tetap memilih untuk bertahan. Hingga satu malam, dalam demam dan kesadaran yang setengah hilang, Jungkook mencium bibirnya. Sekilas, singkat, tapi cukup untuk mengguncang segalanya.
Cinta mereka adalah hal yang tidak boleh dirasakan. Tapi bagaimana jika rasa itu tak lagi bisa disangkal?
-------------------------------------
Jungkook:
"Some truths aren't meant to be felt. But I still feel them anyway. Every time he smiles, every time he says my name. He's more than just my brother. He's my everything, someone I love, whose existence is more precious than anything else in this world."
(Beberapa kebenaran memang tak seharusnya dirasakan. Tapi aku tetap merasakannya. Setiap kali ia tersenyum, setiap kali ia menyebut namaku. Ia lebih dari sekadar saudaraku. Ia segalanya bagiku, seseorang yang kucintai, yang keberadaannya jauh lebih berharga dari apa pun di dunia ini.)
Seokjin:
"Dia kakakku, setidaknya begitu dunia menyebutnya. Tapi mengapa hatiku terus memohon agar ia mencintaiku bukan sebagai saudara? Kenapa aku justru berharap pada luka yang ia beri, hanya karena satu ciuman yang tak sengaja?"
⚠️ mengandung unsur bxb ⚠️
Copyright © Kireina Yuni